Presiden Jokowi instruksikan TNI jemput WNI di Kota Wuhan

Jumat, 31 Januari 2020 14:26 WIB

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo melalui juru bicaranya Fadjroel Rachman pada Jumat memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengirimkan prajuritnya menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Adapun opsi untuk proses evakuasi tersebut rencananya akan menggunakan tiga pesawat milik TNI sejenis Hercules untuk sekali pemberangkatan, atau menggunakan pesawat sipil yang membutuhkan lebih dari satu kali pemberangkatan.

"Dilakukan setelah rapat terbatas (ratas) tadi malam. Sejak merebaknya kasus tersebut KBRI telah menyampaikan kepada Menlu selalu berkoordinasi dengan WNI di Hubei terutama yang berada di kota Wuhan. Meski masih di-lockdown, TNI siap dikerahkan untuk menjemput tapi belum ada keputusan apakah akan menggunakan pesawat TNI atau sipil," kata Fadjroel di ruang Pers Istana Jakarta.

Sebanyak 243 WNI dilaporkan berada di kota Xianing, Huangxi, Xiangian, dan Xian Provinsi Hubei. Sementara itu, Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok yang berada di Kota Wuhan, China mengklaim 93 orang mahasiswa dan WNI masih berada di Kota Wuhan. Meski diklaim tidak terdeteksi virus corona, Presiden menginstruksikan seluruh kementerian terkait untuk meningkatkan kemampuannya dalam merespon pencegahan dan mendeteksi wabah penyakit pandemik global melalui teknik nuklir, biologi, dan kimia.

Baca juga: Presiden Jokowi: Evakuasi WNI di Wuhan butuh koordinasi matang

" Ratas terus dilakukan melalui koordinasi berdasarkan instruksi Presiden no 4 tahun 2019 tentang peningkatan kemampuan dalam mencegah mendeteksi dan merespon wabah penyakit pandemik global dan kedaruratan nuklir biologi dan kimia." tambah Fadjroel

Sebagai persiapan menerima WNI di Tanah Air, Presiden melalui Inpres no 4 tahun 2019 menginstruksikan sekitar 20 Kementerian terkait evakuasi tersebut. Adapun Kementerian Kesehatan RI telah menyiapkan sejumlah rumah sakit yang dilibatkan guna mengurangi risiko penyebaran virus corona.

Lebih lanjut, Fadjroel memaparkan kendala penjemputan WNI di Provinsi Hubei diantaranya, tujuh akses transportasi dari dan menuju Kota Wuhan masih ditutup. Sehingga proses negosiasi antara Kementerian Luar Negeri RI dengan pemerintah Tiongkok masih terus dilakukan.

"Kami berharap karena ini hubungan antar negara antar pemerintah Indonesia dan Tiongkok, jadi tidak semudah seperti berurusan antar provinsi di Indonesia apalagi terkait merebaknya virus corona. " kata Fadjroel.

Sambil menunggu proses evakuasi, Pemerintah Indonesia mengirimkan dana Rp 133,2 juta untuk kebutuhan logistik WNI di wilayah karantina Provinsi Hubei.

Baca juga: Sejumlah skenario disiapkan untuk evakuasi WNI di Wuhan

Pewarta : Nabila Anisya Charisty
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Polisi selidiki kecelakaan tunggal tewaskan dua orang di Banyumas

10 November 2022 11:26 Wib, 2022

Berzikir, cara Andrika menghadapi adu penalti lawan Myanmar

11 August 2022 10:15 Wib, 2022

Fadjroel Rachman: Kritik adalah jantung kemajuan demokrasi

02 August 2021 12:38 Wib, 2021

Jubir Presiden: UU Ciptaker untuk masa depan Indonesia Maju

03 November 2020 12:57 Wib, 2020

Jubir Presiden: Pilkada tetap 9 Desember 2020 dengan protokol kesehatan ketat

21 September 2020 12:46 Wib, 2020
Terpopuler

Kalangan akademisi ramaikan Pilkada Surakarta

PERISTIWA - 25 April 2024 15:48 Wib

Mahmudah, "Kartini" masa kini yang 11 tahun "nyetir" truk tangki

EKONOMI - 21 April 2024 17:40 Wib

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 23 jam lalu

PDAM Kota Magelang berikan subsidi masyarakat berpenghasilan rendah

PERISTIWA - 25 April 2024 15:49 Wib