Magelang (ANTARA) - Taruna tingkat III Akademi Militer (Akmil) telah menyelesaikan latihan hulubalang ditandai dengan penutupan dan penyematan brevet latihan hulubalang oleh Gubernur Akmil Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Lapangan Pancasila Akmil Magelang, Jawa Tengah, Senin.
Latihan hulubalang bertujuan agar taruna memahami dan mampu mengaplikasikan teknik dan taktik peleton senapan dalam operasi lawan insurjensi serta melaksanakan komando dan pengendalian operasi satuan setingkat peleton.
Latihan yang berlangsung di Kaloran Temanggung selama empat hari tersebut diikuti sebanyak 226 taruna/taruni terdiri atas 209 taruna dan 18 taruni.
Baca juga: Taruna Akmil penolong korban di Raja Ampat terima penghargaan
Hadir dalam upacara tersebut, antara lain Wakil Gubernur Akmil Brigadir Jenderal TNI Wirana Prasetya Budi, pejabat distribusi Akmil, para pelatih/pengasuh dan taruna/taruni Akmil Tingkat III.
Dudung menyampaikan materi latihan hulubalang meliputi patroli keamanan (patkam), operasi lawan insurjen (OLI) khususnya pada materi perlawanan penghadangan kendaraan (wandangran), perlawadan penghadangan (wandang) jalan kaki, pengepungan kampung pengledahan rumah (pungpungdahmah), pengamanan rute perbekalan umum pam RPU dan pengepungan pembersihan kampung pengledahan rumah (pungsihpungdahmah), dan pertahanan basis operasi depan (BOD).
Gubernur Akmil menegaskan bahwa meskipun latihan dilaksanakan dalam kurun waktu terbatas serta dihadapkan dengan berbagai materi yang begitu padat, tentunya masih sangat jauh untuk diasumsikan pada medan penugasan yang sebenarnya.
Namun, katanya target dan sasaran latihan yang sudah ditentukan sebelumnya tetap harus menjadi prioritas pencapaian hasil latihan.
Ia meminta kepada para taruna/taruni yang telah menyandang brevet latihan hulubalang agar senantiasa memacu semangat dan motivasi untuk terus meningkatkan kualitas diri di bidang olah keprajuritan dan kepemimpinan lapangan serta ilmu pengetahuan.
Baca juga: Taruna Akademi Militer akan melakukan praja bakti di Sleman
Baca juga: 119 calon taruna Akpol Semarang dipulangkan tahap akhir
Latihan hulubalang bertujuan agar taruna memahami dan mampu mengaplikasikan teknik dan taktik peleton senapan dalam operasi lawan insurjensi serta melaksanakan komando dan pengendalian operasi satuan setingkat peleton.
Latihan yang berlangsung di Kaloran Temanggung selama empat hari tersebut diikuti sebanyak 226 taruna/taruni terdiri atas 209 taruna dan 18 taruni.
Baca juga: Taruna Akmil penolong korban di Raja Ampat terima penghargaan
Hadir dalam upacara tersebut, antara lain Wakil Gubernur Akmil Brigadir Jenderal TNI Wirana Prasetya Budi, pejabat distribusi Akmil, para pelatih/pengasuh dan taruna/taruni Akmil Tingkat III.
Dudung menyampaikan materi latihan hulubalang meliputi patroli keamanan (patkam), operasi lawan insurjen (OLI) khususnya pada materi perlawanan penghadangan kendaraan (wandangran), perlawadan penghadangan (wandang) jalan kaki, pengepungan kampung pengledahan rumah (pungpungdahmah), pengamanan rute perbekalan umum pam RPU dan pengepungan pembersihan kampung pengledahan rumah (pungsihpungdahmah), dan pertahanan basis operasi depan (BOD).
Gubernur Akmil menegaskan bahwa meskipun latihan dilaksanakan dalam kurun waktu terbatas serta dihadapkan dengan berbagai materi yang begitu padat, tentunya masih sangat jauh untuk diasumsikan pada medan penugasan yang sebenarnya.
Namun, katanya target dan sasaran latihan yang sudah ditentukan sebelumnya tetap harus menjadi prioritas pencapaian hasil latihan.
Ia meminta kepada para taruna/taruni yang telah menyandang brevet latihan hulubalang agar senantiasa memacu semangat dan motivasi untuk terus meningkatkan kualitas diri di bidang olah keprajuritan dan kepemimpinan lapangan serta ilmu pengetahuan.
Baca juga: Taruna Akademi Militer akan melakukan praja bakti di Sleman
Baca juga: 119 calon taruna Akpol Semarang dipulangkan tahap akhir