Siswa SMA korban pembunuhan jasadnya ditemukan tinggal tengkorak

Minggu, 26 Januari 2020 21:56 WIB

Rejong Lebong (ANTARA) - Pihak SMA Negeri 2 Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengakui Astrid Aprilia (15), pelajar sekolah ini yang dinyatakan hilang sejak 8 November 2019 lalu, dan diduga korban pembunuhan jasadnya ditemukan tinggal tengkorak, dikenal sebagai anak yang pendiam.

"Anaknya itu pendiam dan anak yang baik, walaupun dia baru sekitar tiga bulan sekolah di SMA Negeri 2 Rejang Lebong," kata Jumari, guru bidang olahraga di SMA Negeri 2 Rejang Lebong saat dihubungi, Minggu.

Kendati belum lama mengenal korban, ujar dia, karena Astrid baru menginjak kelas X atau kelas 1 SMA, namun teman-teman sekelasnya menyebut dirinya sebagai anak yang baik dan mereka merasa kehilangan mengingat tingkat keakraban sekolah itu begitu tinggi.

Baca juga: Korban dibunuh karena berselingkuh dengan istrinya
Baca juga: Saling kenal, perempuan korban pembunuhan di dalam karung dilucuti hartanya

Dia berharap kasus hilangnya pelajar sekolah itu yang dikabarkan menjadi korban pembunuhan dan tengkorak yang diduga jasad korban telah ditemukan petugas kepolisian setempat pada Rabu (22/1) lalu di Sungai Air Merah, Kecamatan Curup Tengah bisa terungkap semuanya dan pelakunya bisa dihukum berat.

Nurhayati (65), nenek korban yang selama ini merawat dan membesarkannya sejak kecil, saat ditemui di bedengan Gang Palm RT 8, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Curup Timur mengatakan Astrid di rumah tidak banyak omong.

"Anaknya pendiam, kalau pulang sekolah langsung masuk rumah dan kalau pergi juga selalu pamit," ujar dia.

Kendati pihak kepolisian saat ini sudah menemukan tengkorak kepala manusia yang diduga cucunya itu, namun Nurhayati belum yakin jika itu adalah cucunya dan masih akan menunggu hasil tes DNA yang dilakukan pihak kepolisian setempat.

Sebelumnya, petugas Polres Rejang Lebong menemukan tengkorak manusia diduga Astrid Aprilia pelajar SMAN 2 Rejang Lebong yang dinyatakan hilang pada 8 November 2019 lalu.

Pelajar itu diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka YA (32), warga Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur yang juga sopir angkot langganannya, kemudian mayatnya dibuang ke Sungai Air Merah sehari setelah korban dinyatakan hilang.

Berdasarkan pengakuan tersangka kepada petugas penyidik, pembunuhan ini dilakukannya lantaran ingin menguasai harta benda milik korban yakni sepeda motor, namun pengakuan tersangka ini masih didalami oleh penyidik untuk mengetahui motif lain dan kemungkinan adanya tersangka lainnya.

Baca juga: Demi merebut uang bantuan korban gempa Rp50 juta, Suparman tega bunuh ibu angkatnya
Baca juga: Polisi serahkan kerangka korban pembunuhan satu keluarga di Banyumas

Pewarta : Nur Muhamad
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Unnes akan berikan Konservasi Award bagi tokoh peduli lingkungan

19 April 2024 8:24 Wib

Empat kecamatan di Kudus belum miliki SMA negeri

04 April 2024 7:00 Wib

Menunggak iuran BPJS Ketenagakerjaan Rp153,9 juta berujung di pengadilan

25 March 2024 10:53 Wib

Pendaftaran siswa SMK gratis Jateng tinggal 10 hari

23 March 2024 6:41 Wib

PLN Icon Plus perkuat kerja sama dengan Politeknik Negeri Cilacap

15 March 2024 11:00 Wib
Terpopuler

Kalangan akademisi ramaikan Pilkada Surakarta

PERISTIWA - 25 April 2024 15:48 Wib

Mahmudah, "Kartini" masa kini yang 11 tahun "nyetir" truk tangki

EKONOMI - 21 April 2024 17:40 Wib

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Kemenkumham Jateng tambah daya tampung 550 penghuni di Rutan Semarang

PERISTIWA - 21 April 2024 15:46 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 11 jam lalu