Solo (ANTARA) - Partai Amanat Nasional (PAN) enggan dikaitkan dengan spanduk dukungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surakarta 2020 untuk pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakoso.
"Yang pasti spanduk itu bukan dari PAN, saya tidak tahu siapa yang pasang. Mungkin dari kader kami, tetapi saat ini sudah saya copot, sebagai upaya menghormati beliau (Amien Rais, red.)," kata Ketua DPD PAN Surakarta Achmad Sapari di Solo, Selasa.
Terkait dengan munculnya spanduk tersebut, ia mengaku merasa diadu domba dengan Amien Rais yang saat ini menjabat sebagai Dewan Penasihat PAN.
"Memang kalau pun spanduk dipasang oleh kader, hal itu tidak menyalahi aturan mengingat kader merupakan bagian dari partai. Meski demikian, pemasangan tersebut bukan perintah DPD," katanya.
Baca juga: Puluhan spanduk dukungan calon peserta Pilkada Surakarta dicopot
Disinggung mengenai siapa calon yang akan diusung oleh PAN, katanya, saat ini partai masih melakukan penjaringan.
"Saya memang sudah komunikasi dengan Pak Pur, tetapi kami masih wait and see. PDIP sendiri kan juga belum menentukan antara Pak Pur atau Gibran. Kan masih menunggu rekomendasi," katanya.
Sekretaris DPW PAN Jawa Tengah Umar Hasyim meminta seluruh kader PAN menghormati proses partai.
"Meskipun secara pribadi kader PAN banyak yang mendukung Pak Pur tidak masalah tetapi harus sesuai dengan proses partai," katanya.
Terkait dengan pemasangan spanduk tersebut, pihak partai akan melakukan penelusuran mengingat tidak diketahui siapa pelaku pemasangan spanduk.
Sebelumnya, terlihat spanduk bergambar Amien Rais, Achmad Purnomo, dan Teguh Prakoso muncul di beberapa sudut Kota Solo. Pada spanduk tersebut juga bertuliskan "Purnomo tetap kader terbaik kami". Padahal, sejak 2012 Achmad Purnomo merupakan kader PDIP.
Baca juga: Spanduk dukungan Gibran di Pilkada Surakarta 2020 bermunculan
Baca juga: Bersaing dengan Gibran, Achmad Purnomo pastikan rekomendasi PDIP masih tertunda
Baca juga: Wacana Gibran-Paundra, Achmad Purnomo: Bukan urusan saya
"Yang pasti spanduk itu bukan dari PAN, saya tidak tahu siapa yang pasang. Mungkin dari kader kami, tetapi saat ini sudah saya copot, sebagai upaya menghormati beliau (Amien Rais, red.)," kata Ketua DPD PAN Surakarta Achmad Sapari di Solo, Selasa.
Terkait dengan munculnya spanduk tersebut, ia mengaku merasa diadu domba dengan Amien Rais yang saat ini menjabat sebagai Dewan Penasihat PAN.
"Memang kalau pun spanduk dipasang oleh kader, hal itu tidak menyalahi aturan mengingat kader merupakan bagian dari partai. Meski demikian, pemasangan tersebut bukan perintah DPD," katanya.
Baca juga: Puluhan spanduk dukungan calon peserta Pilkada Surakarta dicopot
Disinggung mengenai siapa calon yang akan diusung oleh PAN, katanya, saat ini partai masih melakukan penjaringan.
"Saya memang sudah komunikasi dengan Pak Pur, tetapi kami masih wait and see. PDIP sendiri kan juga belum menentukan antara Pak Pur atau Gibran. Kan masih menunggu rekomendasi," katanya.
Sekretaris DPW PAN Jawa Tengah Umar Hasyim meminta seluruh kader PAN menghormati proses partai.
"Meskipun secara pribadi kader PAN banyak yang mendukung Pak Pur tidak masalah tetapi harus sesuai dengan proses partai," katanya.
Terkait dengan pemasangan spanduk tersebut, pihak partai akan melakukan penelusuran mengingat tidak diketahui siapa pelaku pemasangan spanduk.
Sebelumnya, terlihat spanduk bergambar Amien Rais, Achmad Purnomo, dan Teguh Prakoso muncul di beberapa sudut Kota Solo. Pada spanduk tersebut juga bertuliskan "Purnomo tetap kader terbaik kami". Padahal, sejak 2012 Achmad Purnomo merupakan kader PDIP.
Baca juga: Spanduk dukungan Gibran di Pilkada Surakarta 2020 bermunculan
Baca juga: Bersaing dengan Gibran, Achmad Purnomo pastikan rekomendasi PDIP masih tertunda
Baca juga: Wacana Gibran-Paundra, Achmad Purnomo: Bukan urusan saya