Banjarnegara, Jawa Tengah (ANTARA) - Kabupaten Banjarnegara sejak awal 2020 telah menghadapi 25 kejadian tanah longsor, kata pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Selasa, menyatakan kejadian tanah longsor antara lain terjadi di tanjakan Sikelir, Kecamatan Wanayasa; jalur Sumberjo menuju Sidengok di Kecamatan Pejawaran; serta daerah permukiman di Dusun Sipreng, Desa Kalisat Kidul, Kecamatan Kalibening.

Selain itu ada tebing longsor di ruas jalan Ratamba menuju Batur serta tanah longsor di ruas jalan kabupaten di Karangnangka, Binangun, Karangkobar; ruas jalan kabupaten di Dukuh Alian, Desa Ambal, Karangkobar; dan Dukuh Gintung, Desa Binangun, Kecamatan Karangkobar.

Baca juga: Masyarakat Banjarnegara diminta intensifkan siskamling saat puncak musim hujan

Tanah longsor juga terjadi jalur Gumelar menuju Karangkobar; permukiman warga di Dusun Sawalan, Desa Kalisat Kidul, Kalibening; dan  daerah permukiman Dukuh Sidamulya, Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar.

"Sejak awal Januari tahun 2020 totalnya ada 25 kejadian longsor," katanya.

Ia mengatakan bahwa BPBD sudah memetakan daerah-daerah yang rawan menghadapi bencana alam, termasuk tanah longsor.

Menurut dia, saat ini ada lima kecamatan yang mendapatkan perhatian khusus karena punya area yang rawan longsor, yakni Wanayasa, Banjarmangu, Susukan, Pagentan, dan Punggelan.

Baca juga: BPBD: Longsor di Mlaya Banjarnegara sudah tertangani


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024