Serena akhiri puasa gelar selama tiga tahun

Minggu, 12 Januari 2020 21:57 WIB

Jakarta (ANTARA) - Serena Williams mengakhiri puasa gelar selama tiga tahun dan mendonasikan hadiah kemenangannya untuk korban kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Australia, saat ia memenangi final WTA Auckland Classic, Auckland, Selandia Baru, Minggu.

Serena memenangi laga final itu dengan skor 6-3, 6-4 atas petenis AS lainnya, Jessica Pegula. Itu merupakan gelar WTA pertama Serena sejak menjadi juara di Wimbledon pada 2017.

"Saya telah bermain di Australia selama lebih dari 20 tahun, dan benar-benar berat bagi saya untuk menyaksikan semua berita itu dan semua yang terjadi di Australia dengan kebakaran dan... orang-orang serta hewan yang kehilangan tempat tinggalnya," kata Serena seperti dikutip AFP.

"Saya memutuskan pada awal turnamen, bahwa saya akan menyumbangkan semua uang hadiah saya untuk kemaslahatan bersama," tambahnya.

Baca juga: Serena melaju ke final Auckland untuk hadapi Pegula

Turnamen pemanasan Australian Open itu memberikan hadiah uang sebesar 43.000 dolar.

Itu merupakan gelar perdana Serena sejak 2017, sekaligus gelar pertamanya sebagai seorang ibu. Ia total telah mengoleksi 73 gelar WTA, sepanjang perjalanan kariernya dalam empat dekade.

Unggulan teratas turnamen itu sempat tertinggal 1-3 dari Pegula pada set pertama.

Namun saat Serena menemukan irama pukulannya, langkahnya seperti mustahil dihentikan.

Baca juga: Australia Open akan tetap digelar di tengah kondisi kebakaran hebat

Berteriak pada setiap poin

Pegula sempat menarik perhatian banyak pihak saat ia menyingkirkan mantan petenis peringkat satu dunia putri Caroline Wozniacki pada semifinal, di mana saat itu ia memenangi semua gim pada set terakhir.

Petenis 25 tahun itu memperlihatkan keberanian yang sama pada awal laga final. Ia terlihat tidak direpotkan dengan paha kirinya yang diperban saat ia mengejar semua pukulan Serena. Pegula bahkan sempat mematahkan servis seniornya tersebut.

Pegula sukses saat melakukan servis dan terlihat akan kembali mematahkan servis lawan, ketika Serena, pada fase itu berteriak untuk setiap poin yang dimenanginya, bangkit dari tertinggal 15-40 untuk mengamankan service game keduanya pada deuce kelima.

Serena kemudian mampu balas mematahkan servis untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Ia menemukan kembali kekuatan dan akurasi pukulannya.

Saat kepercayaan dirinya meningkat, Serena mampu menahan Pegula pada gim berikutnya, kembali mematahkan servis Pegula, dan melakukan servis untuk memenangi set pertama.

Pegula tertinggal 0-40 pada awal set kedua, sebelum mampu menahan servisnya tetapi ia tetap kesulitan saat menghadapi sosok yang menguasai dunia tenis putri selama dua dekade.

Serena mematahkan servis berikutnya dari Pegula dan tetap memimpin sampai akhir untuk mengamankan gelar, dan mengakhiri rentetan lima kekalahan di final sejak kesuksesan 2017 di Melbourne.

Baca juga: Agut buka partai pembuka kontra Serbia dengan 1-0

Pewarta : A Rauf Andar Adipati
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Serena dihentikan Rybakina di babak 16 besar French Open

07 June 2021 6:32 Wib, 2021

Serena Williams ke 16 besar French Open pertama dalam tiga tahun

05 June 2021 7:28 Wib, 2021

Williams hadapi rekan senegara pada babak ketiga French Open

03 June 2021 8:27 Wib, 2021

Williams mundur dari Miami Open 2021

22 March 2021 9:40 Wib, 2021

Williams menangis, persingkat jumpa pers

18 February 2021 18:59 Wib, 2021
Terpopuler

Anggota dewan terpilih wajib mundur saat maju pilkada

PERISTIWA - 16 May 2024 1:04 Wib

Harga emas Antam stabil

EKONOMI - 13 May 2024 9:44 Wib

BPBD Purbalingga imbau pendaki patuhi larangan pendakian Gunung Slamet

PERISTIWA - 17 May 2024 13:14 Wib

Pj Gubernur Jateng ajak Pepabri sukseskan Pilkada 2024

PERISTIWA - 15 May 2024 8:36 Wib

173 pebulu tangkis siap berlaga dalam Olimpiade Paris 2024

NASIONAL - 13 May 2024 9:46 Wib