Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta mengusulkan kenaikan penyaluran elpiji subsidi pada tahun ini seiring dengan peningkatan konsumsi oleh masyarakat.
"Tahun ini untuk elpiji subsidi kami mengusulkan 10.404.511 tabung atau 31.213,534 matric ton," kata Kepala Seksi Bina Usaha dan Tertib Niaga Dinas Perdagangan Kota Surakarta Veronica Erna Kusumaningsih di Solo, Selasa.
Ia mengatakan saat ini usulan tersebut sudah diajukan tetapi belum ada pemberitahuan secara resmi mengenai kuota yang disetujui.
"Baru kami usulkan untuk pemakaian elpiji subsidi tahun 2020," katanya.
Ia mengatakan angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 28.375,94 matrik ton atau 9.458.646 tabung.
Terkait hal itu, dikatakannya, Pemerintah Kota Surakarta bersama dengan Pertamina juga akan terus melakukan monitoring ke lapangan untuk memastikan elpiji bersubsidi tersebut tepat sasaran.
"Harapannya elpiji subsidi ini tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan secara bijak oleh masyarakat," katanya.
Untuk mengurangi penggunaan yang tidak tepat sasaran, tahun ini Pemerintah Kota Surakarta bersama Pertamina, Hiswanamigas, dan instansi terkait lain akan tetap menggelar monitoring ke warung-warung hingga rumah makan besar yang masih menggunakan elpiji bersubsidi.
"Tujuannya adalah untuk mengajak pelaku usaha besar untuk menggunakan elpiji nonsubsidi," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan jamin ketersediaan elpiji
Baca juga: Antisipasi lonjakan permintaan, Temanggung ajukan tambahan pasokan elpiji jelang Natal
"Tahun ini untuk elpiji subsidi kami mengusulkan 10.404.511 tabung atau 31.213,534 matric ton," kata Kepala Seksi Bina Usaha dan Tertib Niaga Dinas Perdagangan Kota Surakarta Veronica Erna Kusumaningsih di Solo, Selasa.
Ia mengatakan saat ini usulan tersebut sudah diajukan tetapi belum ada pemberitahuan secara resmi mengenai kuota yang disetujui.
"Baru kami usulkan untuk pemakaian elpiji subsidi tahun 2020," katanya.
Ia mengatakan angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 28.375,94 matrik ton atau 9.458.646 tabung.
Terkait hal itu, dikatakannya, Pemerintah Kota Surakarta bersama dengan Pertamina juga akan terus melakukan monitoring ke lapangan untuk memastikan elpiji bersubsidi tersebut tepat sasaran.
"Harapannya elpiji subsidi ini tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan secara bijak oleh masyarakat," katanya.
Untuk mengurangi penggunaan yang tidak tepat sasaran, tahun ini Pemerintah Kota Surakarta bersama Pertamina, Hiswanamigas, dan instansi terkait lain akan tetap menggelar monitoring ke warung-warung hingga rumah makan besar yang masih menggunakan elpiji bersubsidi.
"Tujuannya adalah untuk mengajak pelaku usaha besar untuk menggunakan elpiji nonsubsidi," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan jamin ketersediaan elpiji
Baca juga: Antisipasi lonjakan permintaan, Temanggung ajukan tambahan pasokan elpiji jelang Natal