Pekalongan (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan pada masyarakat Kota Pekalongan tidak membuang sampah sembarangan agar air yang mengalir ke selokan maupun sungai tidak tersumbat yang nantinya bisa menimbulkan banjir.
"Selama ini banyak genangan air yang disebabkan tersumbatnya sampah sehingga saluran air mengalir tidak lancar," kata Gubernur Ganjar Pranowo di Pekalongan, Jumat siang.
Ia mencontohkan Kabupaten Klaten yang sudah ada sekolah sungai pertama di dunia yang memberikan edukasi mengenai cara pengelolaan sampah agar tak dibuang ke sungai.
Baca juga: Cegah banjir, Ganjar minta pompa penyedot yang rusak segera diperbaiki
"Sekolah sungai di Kalten ini bertujuan membuat masyarakat paham akan pengelolaan sampah. Oleh karena itu, mari masyarakat Pekalongan bisa ikut meniru yang telah dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Klaten yang sungainya dikelola bareng-bareng, industri-industri bisa turut serta mengelola juga, yang didukung dengan pembangunan IPAL," katanya.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo meninjau sejumlah daerah berpotensi rawan banjir seperti di Sekolah Dasar Negeri Pabean dan rumah pompa Kelurahan Pasirkraton Kramat, Kecamatan Pekalongan Utara.
Rombongan Ganjar ini langsung disambut antusias oleh para pelajar, perangkat kelurahan, dan masyarakat setempat yang telah menunggu kedatangannya.
Pada kesempatan yang baik tersebut, Ganjar juga menyempatkan bersalaman dan berdialog dengan para pelajar dan masyarakat yang ada di Kelurahan Pabean.
Gubernur Ganjar juga mengajak masyarakat Pabean lebih peduli terhadap lingkungan agar terbebas dari bencana, khususnya rob yang menggenangi kelurahan tersebut beberapa waktu belakangan ini.
"Kami sudah mengecek pembangunan kota, selama ini progressnya sudah baik dengan koordinasi antara Pemerintah Kota Pekalongan dan Anggota DPRD," katanya.(LHP)
Baca juga: 30 korban meninggal akibat banjir Jabodetabek
Baca juga: BPBD Surakarta petakan daerah rawan bencana guna antisipasi banjir
"Selama ini banyak genangan air yang disebabkan tersumbatnya sampah sehingga saluran air mengalir tidak lancar," kata Gubernur Ganjar Pranowo di Pekalongan, Jumat siang.
Ia mencontohkan Kabupaten Klaten yang sudah ada sekolah sungai pertama di dunia yang memberikan edukasi mengenai cara pengelolaan sampah agar tak dibuang ke sungai.
Baca juga: Cegah banjir, Ganjar minta pompa penyedot yang rusak segera diperbaiki
"Sekolah sungai di Kalten ini bertujuan membuat masyarakat paham akan pengelolaan sampah. Oleh karena itu, mari masyarakat Pekalongan bisa ikut meniru yang telah dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Klaten yang sungainya dikelola bareng-bareng, industri-industri bisa turut serta mengelola juga, yang didukung dengan pembangunan IPAL," katanya.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo meninjau sejumlah daerah berpotensi rawan banjir seperti di Sekolah Dasar Negeri Pabean dan rumah pompa Kelurahan Pasirkraton Kramat, Kecamatan Pekalongan Utara.
Rombongan Ganjar ini langsung disambut antusias oleh para pelajar, perangkat kelurahan, dan masyarakat setempat yang telah menunggu kedatangannya.
Pada kesempatan yang baik tersebut, Ganjar juga menyempatkan bersalaman dan berdialog dengan para pelajar dan masyarakat yang ada di Kelurahan Pabean.
Gubernur Ganjar juga mengajak masyarakat Pabean lebih peduli terhadap lingkungan agar terbebas dari bencana, khususnya rob yang menggenangi kelurahan tersebut beberapa waktu belakangan ini.
"Kami sudah mengecek pembangunan kota, selama ini progressnya sudah baik dengan koordinasi antara Pemerintah Kota Pekalongan dan Anggota DPRD," katanya.(LHP)
Baca juga: 30 korban meninggal akibat banjir Jabodetabek
Baca juga: BPBD Surakarta petakan daerah rawan bencana guna antisipasi banjir