Banjarnegara (ANTARA) - Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) mencatat total 624 kejadian gempa yang terjadi di wilayah Jawa Tengah sepanjang tahun 2019.

"Gempa di Jawa Tengah yang tercatat oleh Stasiun Geofisika Banjarnegara sepanjang 2019 ada sebanyak 624 kejadian," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Kamis.

Dari 624 kejadian gempa tersebut, sebanyak 29 di antaranya yang merupakan gempa dirasakan, sedangkan sisanya merupakan gempa yang tidak dirasakan.

Aktivitas gempa terbanyak terjadi pada bulan Desember 2019 sebanyak 63 kejadian.

Baca juga: 11.573 gempa guncang Indonesia sepanjang 2019

Baca juga: Blora dilanda gempa magnitudo 3,6, BMKG: Waspadai aktivitas Sesar Pati

Berdasarkan hasil pencatatan gempa bumi tersebut, dapat disimpulkan bahwa daerah selatan Jawa merupakan daerah yang memiliki seismisitas yang aktif.

Wilayah Selatan Jawa merupakan daerah pertemuan lempeng tektonik, lempeng Indo-Australia menyubduksi lempeng Eurasia.

Setyoajie Prayoedhie memandang perlu masyarakat memahami dengan baik mengenai potensi kebencanaan di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya, termasuk potensi gempa.

Masyarakat harus mengetahui dan memperkuat upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana minimal untuk dirinya sendiri.

Masyarakat juga perlu menggali informasi secara mandiri dari sumber yang terpercaya, misalnya dari BMKG melalui akun-akun media sosial resmi. Hal itu, menurut dia, merupakan langkah yang paling tepat sehingga dapat terhindar dari disinformasi atau hoaks, dan bahkan bisa mengedukasi sesama masyarakat yang lain.

"Gempa tidak dapat dihindari. Namun, risiko yang ditimbulkan dapat diminimalkan dengan melakukan upaya mitigasi," kata Setyoajie Prayoedhie.


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024