Kudus, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jateng dan masyarakat menggalakkan penghijauan guna mengurangi dampak genangan banjir karena akar pepohonan bisa menyerap air.

"Kami melihat dari udara, banyak daerah yang mulai jarang ada pohon besarnya sehingga perlu digalakkan penghijauan," kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di sela-sela kunjungannya di Kudus, Kamis.

Ketika banyak pohon yang ditanam, menurut dia, tingkat penyerapan air hujan juga makin besar sehingga bisa mengurangi dampak banjir.

Baca juga: Mahasiswa UMK tanam 11.000 pohon di Pegunungan Muria

Taj Yasin juga mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk membersihkan gorong-gorong. Apalagi, intensitas hujan saat ini mulai meningkat sehingga segala upaya perlu dilakukan sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya banjir.

Kasus banjir yang terjadi sebelumnya, salah satunya penyebabnya karena saluran air yang tidak lancar akibat perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, perlu dicek apakah saluran airnya banyak sumbatan.

Pemerintah sudah berupaya melakukan perbaikan aliran sungai, termasuk normalisasi sungai karena sedimentasinya yang cukup tinggi.

Sejumlah kabupaten/kota di Jateng tercatat banyak yang masuk kategori daerah rawan bencana alam, di antaranya Kabupaten Kudus, Pati, dan Grobogan.

Berkurangnya tanaman penghijauan juga diperkirakan terjadi di Pegunungan Muria Kabupaten Kudus sehingga mendesak penghijauan demi menjaga kelestarian hutan untuk menjaga ketersediaan sumber air dan pencegahan terjadinya bencana alam.

Baca juga: Penghijauan hutan di Pegunungan Muria mendesak

Berdasarkan hasil kajian spasial yang dilakukan Yayasan Konservasi Alam Nusantara pada tahun 1990 hingga 2014, terjadi perubahan tutupan hutan dan lahan di kawasan Pegunungan Muria karena adanya penambahan jumlah penduduk sehingga membutuhkan lahan, baik lahan produksi maupun tempat tinggal.

Sementara itu, Pegunungan Patiayam, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus pada musim kemarau juga terlihat gundul. 


Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024