Semarang (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia di bawah kepemimpinan Eddy Ganefo sebagai ketua umum berkomitmen untuk melakukan pembinaan terhadap para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di berbagai bidang.
"Kami mengaktualisasikan apa yang ada dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, dimana di sana diperintahkan secara khusus untuk melakukan pembinaan UMKM, itu penekanannya," kata Ketua Umum Kadin Indinesia Eddy Ganefo di Semarang, Sabtu (21/12) malam.
Ia menyebutkan selama ini kegiatan Kadin yang tersebar di berbagai daerah selalu membina para pengusaha kelas besar sehingga kurang efektif dalam pengurangan angka kemiskinan.
Menurut dia, pembinaan terhadap para pelaku UMKM secara konkret adalah dengan memberi pelatihan serta memberi pendampingan dalam menyalurkan produk-produknya.
"Kami membina pelaku UMKM yang berorientasi ekspor dengan harapan kedepan UMKM bisa menjadi pejuang devisa, tidak hanya TKI saja yang bisa," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Eddy di sela berlangsungnya Musyawarah Provinsi dan Pelantikan Kamar Dagang Indonesia Provinsi Jawa Tengah di Hotel Aston Inn Semarang.
Ketua Kadin Jawa Tengah Ali Abdul Rohman yang terpilih secara aklamasi mengatakan bahwa pihaknya segera memetakan potensi UMKM di Jawa Tengah.
Melalui Musyawarah dan Pelantikan Kadin Provinsi Jateng, kata dia, bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan data dan pemetaan potensi yang ada terkait dengan pembinaan pelaku UMKM.
"Kami sedang menggelar musprov di Jateng ini, terdapat 22 kota/kabupaten yang sudah berkoordinasi. Tujuannya untuk memetakan dan sepakat menyokong UMKM di wilayahnya masing-masing," katanya.
"Kami mengaktualisasikan apa yang ada dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, dimana di sana diperintahkan secara khusus untuk melakukan pembinaan UMKM, itu penekanannya," kata Ketua Umum Kadin Indinesia Eddy Ganefo di Semarang, Sabtu (21/12) malam.
Ia menyebutkan selama ini kegiatan Kadin yang tersebar di berbagai daerah selalu membina para pengusaha kelas besar sehingga kurang efektif dalam pengurangan angka kemiskinan.
Menurut dia, pembinaan terhadap para pelaku UMKM secara konkret adalah dengan memberi pelatihan serta memberi pendampingan dalam menyalurkan produk-produknya.
"Kami membina pelaku UMKM yang berorientasi ekspor dengan harapan kedepan UMKM bisa menjadi pejuang devisa, tidak hanya TKI saja yang bisa," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Eddy di sela berlangsungnya Musyawarah Provinsi dan Pelantikan Kamar Dagang Indonesia Provinsi Jawa Tengah di Hotel Aston Inn Semarang.
Ketua Kadin Jawa Tengah Ali Abdul Rohman yang terpilih secara aklamasi mengatakan bahwa pihaknya segera memetakan potensi UMKM di Jawa Tengah.
Melalui Musyawarah dan Pelantikan Kadin Provinsi Jateng, kata dia, bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan data dan pemetaan potensi yang ada terkait dengan pembinaan pelaku UMKM.
"Kami sedang menggelar musprov di Jateng ini, terdapat 22 kota/kabupaten yang sudah berkoordinasi. Tujuannya untuk memetakan dan sepakat menyokong UMKM di wilayahnya masing-masing," katanya.