Batang (ANTARA) - Produk teh kemasan para petani yang tergabung pada Kelompok Usaha Bersama Sekar Langit Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini mampu menembus pasar Asia dan Eropa.
Ketua KUB Sekar Langit Kasmuri di Batang, Senin, mengatakan bahwa semula para petani hanya mengolah daun teh namun melalui kemajuan teknologi dan informasi mereka mampu memproduksi teh kemasan yang siap diekspor ke pasar mancanegara.
"Sekitar 7 kuintal per bulan, produksi teh ini sudah mampu kita jual ke pasar mancanegara seperti Malaysia, Srilangka, dan Belanda," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil jualan teh di Inggris
Menurut dia, beberapa produk teh kemasan yang dijual tersebut antara lain teh hijau, teh hitam, teh olong, teh purwaceng, teh serai, dan teh putih.
Harga teh putih ini, kata dia, memang lebih mahal daripada teh yang lain karena pangsa pasar yang menembus Asia dan Eropa lebih menyukai cita rasa teh organik.
"Ini adalah bahan untuk membuat teh putih, teh putih sendiri berkhasiat untuk mengatasi dan membuang racun di dalam tubuh. Teh putih ini merupakan jenis teh yang paling mahal di antara produk yang kami jual," katanya.
Ia mengatakan untuk membuat teh putih, bahan utama yang dibutuhkan adalah pucuk daun teh yang belum mekar dan harus dipetik sebelum matahari terbit.
Teh putih ini, kata dia, mampu menetralkan racun atau toksin pada dalam tubuh manusia, mengendalikan sel-sel kanker, serta mampu mengatasi penyakit diabetes.
"Hasil olahan teh para petani ini dibanderol mulai harga Rp35 ribu per kemasan. Adapun harga teh putih bisa mencapai Rp2 Juta per kilogram," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan selama ini petani yang tergabung pada KUB menjual produk teh melalui pihak ketiga sehingga pemkab berusaha agar mereka bisa mengekspor produk teh secara mandiri.
"Pemkab, berencana mengundang pelaku ekspor untuk memberikan pelatihan pada petani teh tentang bagaimana cara mengekspor produknya tanpa ketergantungan pihak ketiga," katanya.
Baca juga: Menikmati teh hijau untuk pagi hari dan teh hitam saat petang
Ketua KUB Sekar Langit Kasmuri di Batang, Senin, mengatakan bahwa semula para petani hanya mengolah daun teh namun melalui kemajuan teknologi dan informasi mereka mampu memproduksi teh kemasan yang siap diekspor ke pasar mancanegara.
"Sekitar 7 kuintal per bulan, produksi teh ini sudah mampu kita jual ke pasar mancanegara seperti Malaysia, Srilangka, dan Belanda," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil jualan teh di Inggris
Menurut dia, beberapa produk teh kemasan yang dijual tersebut antara lain teh hijau, teh hitam, teh olong, teh purwaceng, teh serai, dan teh putih.
Harga teh putih ini, kata dia, memang lebih mahal daripada teh yang lain karena pangsa pasar yang menembus Asia dan Eropa lebih menyukai cita rasa teh organik.
"Ini adalah bahan untuk membuat teh putih, teh putih sendiri berkhasiat untuk mengatasi dan membuang racun di dalam tubuh. Teh putih ini merupakan jenis teh yang paling mahal di antara produk yang kami jual," katanya.
Ia mengatakan untuk membuat teh putih, bahan utama yang dibutuhkan adalah pucuk daun teh yang belum mekar dan harus dipetik sebelum matahari terbit.
Teh putih ini, kata dia, mampu menetralkan racun atau toksin pada dalam tubuh manusia, mengendalikan sel-sel kanker, serta mampu mengatasi penyakit diabetes.
"Hasil olahan teh para petani ini dibanderol mulai harga Rp35 ribu per kemasan. Adapun harga teh putih bisa mencapai Rp2 Juta per kilogram," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan selama ini petani yang tergabung pada KUB menjual produk teh melalui pihak ketiga sehingga pemkab berusaha agar mereka bisa mengekspor produk teh secara mandiri.
"Pemkab, berencana mengundang pelaku ekspor untuk memberikan pelatihan pada petani teh tentang bagaimana cara mengekspor produknya tanpa ketergantungan pihak ketiga," katanya.
Baca juga: Menikmati teh hijau untuk pagi hari dan teh hitam saat petang