Solo (ANTARA) - Hujan yang disertai angin kencang menyebabkan sejumlah pohon di beberapa titik di Kota Solo, Selasa (10/12) sore, tumbang tetapi kejadian itu tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Berdasarkan pantauan di sejumlah lokasi di Solo, pohon tumbang terjadi terjadi di Jalan A. Yani Kerten, Laweyan, Gremet Banjarsari, kawasan Manahan, di Jalan RM Said Ketelan Banjarsari.
Hujan disertai angin kencang juga menyebabkan kaca jendela "skybridge" atau jembatan penghubung Stasiun Balapan Solo menuju Terminal Tirtonadi pecah.
Banyaknya kaca "skybridge" yang pecah tidak mengakibatkan korban karena saat kejadian tidak ada orang melintas di jembatan penghubung itu.
Baca juga: Angin kencang pecahkan sebagian kaca "skybridge" Terminal Tirtonadi-Stasiun Solobalapan
Kepala Stasiun Balapan Solo Suharyanto mengatakan saat hujan deras disertai angin kencang, sekitar pukul 16.50 WIB, terdengar suara seperti barang jatuh, sedangkan saat dicek lokasi itu ternyata kaca pecah di beberapa sisi "skybridge" dekat stasiun.
Pihaknya belum bisa merinci berapa kaca "skybridge" yang pecah. Angin kencang berlangsung sekitar lima menit.
"Kami kemudian meminta jembatan penghubung 'skybridge' itu, untuk ditutup sementara Selasa (10/12) malam ini. Kami akan melakukan pembersihan terlebih dahulu agar Rabu (11/12) pagi bisa dibuka kembali," katanya.
Saat kejadian, tidak ada orang melintas "skybrigde" tersebut. Rata-rata jalan penghubung itu diiewati sekitar 200 orang per hari.
Narto (45), warga Gremet, Manahan, Banjarsari, mengatakan pohon tumbang di dekat Pasar Gremet sempat menutup Jalan K.S. Tubun. Tetapi, setelah hujan reda datang petugas BPBD menyingkirkan ranting-ranting dari jalan sehingga akses kembali normal.
Kepala BPBD Kota Surakarta Eko Prajudi Noer Ali saat di lokasi pohon tumbang di dekat Masjid Solikin di Jalan R.M. Said Ketelan, membenarkan beberapa tempat pohon tumbang, namun belum bisa mendata secara rinci.
Baca juga: Hujan es disertai angin kencang landa Temanggung
Baca juga: Puluhan rumah di Magelang rusak diterjang angin kencang
Berdasarkan pantauan di sejumlah lokasi di Solo, pohon tumbang terjadi terjadi di Jalan A. Yani Kerten, Laweyan, Gremet Banjarsari, kawasan Manahan, di Jalan RM Said Ketelan Banjarsari.
Hujan disertai angin kencang juga menyebabkan kaca jendela "skybridge" atau jembatan penghubung Stasiun Balapan Solo menuju Terminal Tirtonadi pecah.
Banyaknya kaca "skybridge" yang pecah tidak mengakibatkan korban karena saat kejadian tidak ada orang melintas di jembatan penghubung itu.
Baca juga: Angin kencang pecahkan sebagian kaca "skybridge" Terminal Tirtonadi-Stasiun Solobalapan
Kepala Stasiun Balapan Solo Suharyanto mengatakan saat hujan deras disertai angin kencang, sekitar pukul 16.50 WIB, terdengar suara seperti barang jatuh, sedangkan saat dicek lokasi itu ternyata kaca pecah di beberapa sisi "skybridge" dekat stasiun.
Pihaknya belum bisa merinci berapa kaca "skybridge" yang pecah. Angin kencang berlangsung sekitar lima menit.
"Kami kemudian meminta jembatan penghubung 'skybridge' itu, untuk ditutup sementara Selasa (10/12) malam ini. Kami akan melakukan pembersihan terlebih dahulu agar Rabu (11/12) pagi bisa dibuka kembali," katanya.
Saat kejadian, tidak ada orang melintas "skybrigde" tersebut. Rata-rata jalan penghubung itu diiewati sekitar 200 orang per hari.
Narto (45), warga Gremet, Manahan, Banjarsari, mengatakan pohon tumbang di dekat Pasar Gremet sempat menutup Jalan K.S. Tubun. Tetapi, setelah hujan reda datang petugas BPBD menyingkirkan ranting-ranting dari jalan sehingga akses kembali normal.
Kepala BPBD Kota Surakarta Eko Prajudi Noer Ali saat di lokasi pohon tumbang di dekat Masjid Solikin di Jalan R.M. Said Ketelan, membenarkan beberapa tempat pohon tumbang, namun belum bisa mendata secara rinci.
Baca juga: Hujan es disertai angin kencang landa Temanggung
Baca juga: Puluhan rumah di Magelang rusak diterjang angin kencang