Cilacap (ANTARA) - Kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dipengaruhi oleh badai Kammuri yang muncul di Samudra Pasifik sebelah timur Filipina, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.

"Badai tersebut mengakibatkan awan hujan yang sebenarnya telah tumbuh di atas wilayah Jateng bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya tersapu ke arah pusat badai," kata Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis.

Oleh karena itu, kata dia, cuaca di wilayah Jateng selatan dalam beberapa hari terakhir cenderung cerah atau tidak ada hujan. "Kalaupun ada hujan, sifatnya hujan lokal," katanya.

Baca juga: Tiga badai pengaruhi cuaca di wilayah Jateng bagian selatan

Baca juga: BMKG: Potensi Hujan Tinggi Meskipun Badai Menjauh

Kendati demikian, dia mengatakan berdasarkan pengamatan citra satelit, kekuatan badai Kammuri tersebut mulai melemah sehingga hujan diprakirakan akan kembali mengguyur wilayah Jateng bagian selatan.

"Berdasarkan pengamatan citra satelit, hari Sabtu (30/11) diprakirakan akan kembali turun hujan," katanya.

Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau warga yang bermukim di wilayah rawan longsor terutama di daerah perbukitan atau bertebing untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana tersebut.

Menurut dia, kondisi tanah tebing yang kering jika terkena hujan akan mudah longsor sehingga warga di yang bermukim di daerah itu diimbau untuk tetap siaga terhadap bencana.

Selain itu, kata dia, warga yang bermukim di wilayah rawan banjir juga diimbau untuk waspada terhadap peningkatan intensitas hujan yang diprakirakan akan berlangsung pada awal bulan Desember.
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024