Semarang (ANTARA) - Kongres Perempuan Jawa Tengah I yang berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (25-26 November 2019) di Semarang menghasilkan tujuh maklumat yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh semua pihak.

Tujuh maklumat tersebut dibacakan oleh perwakilan peserta pada penutupan Kongres Perempuan Jateng I yang kemudian hasilnya diserahkan kepada Pj Sekda Pemprov Jateng Heru Setiadhie, di Semarang, Selasa.

Enam perwakilan peserta membacakan maklumat hasil Kongres Perempuan Jateng I bahwa perempuan Jawa Tengah memiliki sumber daya yang luar biasa untuk membangun keadilan sosial, kesejahteraan, dan perdamaian, akan tetapi praktik diskriminatif yang berakar pada struktur sosial yang tidak adil menghalangi perempuan untuk mewujudkan potensi mereka secara maksimal.

Baca juga: PKK Jateng ingatkan pentingnya pola asuh orang tua

Oleh karena itu, perempuan Jawa Tengah memiliki semangat, keinginan, dan dedikasi tinggi untuk menguatkan kepemimpinan perempuan dalam mewujudkan pemerintahan yang demokratis, adil, dan sejahtera dan menyerukan kepada seluruh komponen masyarakat Jawa Tengah agar: 

1. Mendorong dan memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada seluruh perempuan untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan dan penentuan arah pembangunan.

2. Mendorong terciptanya relasi sosial yang aman, nyaman, dan tidak diskriminatif dalam rangka meningkatkan pemberdayaan perempuan

3. Mendorong perempuan untuk menempati posisi strategis di pemerintahan, dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat.

4. Mendorong terwujudnya kerja sama yang kuat antara perempuan dengan
pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, organisasi
keagamaan, dan komunitas dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang adil, demokratis, dan sejahtera.

5. Menguatkan kapasitas dan peran perempuan dalam membangun perdamaian, menghapus Intoleransi, kekerasan, perdagangan perempuan, dan perkawinan anak yang telah menghambat pemberdayaan perempuan.

6. Mengkonsolidasikan dan mensinergikan seluruh pengetahun, karya, temuan, dan ketrampilan perempuan untuk mendorong terwujudnya pemerintahan yang adil,
demokrastis, dan sejahtera.

7. Mendorong penghapusan norma sosial dan tradisi yang menghalangi perempuan untuk terlibat aktif dalam upaya mewujudkan tatanan sosial yang setara dan adil.

Baca juga: Kongres Perempuan Jateng jadi tonggak kegiatan serupa
Baca juga: Jateng diminta rumuskan permasalahan perempuan Indonesia

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024