Klaten (ANTARA) - Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah (Jateng) mengajak pramuka melalui Saka Kencana menjadi pelopor dalam bersikap di tengah masyarakat.

"Pendidikan pramuka ini ada tiga yang diberikan, salah satunya pendidikan karakter. Dikaitkan dengan Saka Kencana maka pramuka harus siap menjadi agen antinarkoba," kata Ketua Kwarda Jawa Tengah, Siti Atikoh Suprianti yang pada kesempatan itu juga menjadi Inspektur Upacara pembukaan "Ajang Kreativitas Saka Kencana Tingkat Regional Tahun 2019" di Dodiklatpur Resimen Induk Kodam IV/ Diponegoro Desa Glodogan, Kabupaten Klaten, Kamis.

Ia menerangkan dalam waktu dekat Indonesia akan menikmati bonus demografi. Jika mampu dimanfaatkan dengan baik maka bonus demografi ini akan mencetak banyak generasi emas.

"Untuk yang kedua, pramuka harus mampu memotivasi lingkungannya agar tidak melakukan pernikahan usia anak. Prinsipnya yaitu kejarlah cita-citamu sebelum kamu kejar baju pengantinmu. Jadi generasi muda harus punya cita-cita," sebutnya.

Selain itu, menurutnya generasi muda harus menerapkan "No Free Sex" atau tidak boleh melakukan hubungan seks secara bebas.

"Simpan itu jadi kado pernikahan nanti. Kalau anak muda sudah mengenal 'free sex', muaranya banyak. Sekolah jadi tidak konsentrasi dan bisa terkena penyakit menular seksual," kata istri Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo ini.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) M Yani mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk membangkitkan kembali Saka Kencana.

"BKKBN itu kan punya Pramuka Saka Kencana. Selama ini termasuk di pusat tidak terlalu menggembirakan (prestasinya, red), jadi kami baru meremajakan kembali," ujarnya.

Ia berharap kegiatan yang dimulai di Kabupaten Klaten tersebut dapat diikuti oleh daerah-daerah lain.

"Di sini kami ingin merangkul kembali anak-anak bahwa Saka Kencana kepanduan penting bagi mereka. Apalagi akhir-akhir ini begitu sering masalah radikalisme, kekerasan, narkoba yang terjadi di Indonesia. Untuk menghadapi itu tidak mudah, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri," jelasnya.

Sementara itu, pada kegiatan yang diikuti oleh 547 peserta tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari. Beberapa kegiatan yang dilakukan di antaranya kegiatan wawasan dan seni budaya yang di dalamnya mencakup pendidikan kepramukaan dan satuan karya oleh perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah dan wawasan kebangsaan dan bela Negara oleh Rindam IV Diponegoro.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024