Temanggung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan membentuk pos siaga untuk mengantisipasi bencana alam yang terjadi pada musim hujan, kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi.
Gito di Temanggung, Kamis, mengatakan BPBD akan membentuk lima pos siaga bencana, pertama pos siaga markas komando BPBD dan empat pos siaga lainnya berada di beberapa kecamatan.
"Pos siaga di kecamatan, rencananya berada di Kaloran, Candiroto, Parakan, dan Tembarak. Karena Temanggung ini terdiri atas 20 kecamatan, maka masing-masing pos siaga mengampu atau mengawasi beberapa kecamatan," katanya.
Baca juga: Rawan longsor, warga Cilacap diimbau cek kondisi tanah sekelilingnya
Ia mengatakan dengan dibentuknya pos siaga di beberapa wilayah ini diharapkan jika terjadi bencana akan cepat tertangani.
"Karena wilayahnya luas, maka dengan adanya beberapa pos siaga tersebut paling tidak jika terjadi bencana bisa ditangani lebih dulu dari pos siaga terdekat," katanya.
Ia menuturkan memasuki awal musim hujan yang perlu diwaspadai adalah bencana puting beliung.
"Pada pergantian musim atau pancaroba biasanya terjadi puting beliung, maka masyarakat perlu waspada, karena bencana ini tidak bisa diprediksi," katanya.
Selain itu, katanya, bencana yang lain, yakni tanah longsor dan banjir. Bencana banjir yang perlu diwaspadai, yakni Sungai Galeh Parakan, Sungai Kuas Temanggung, dan Sungai Bodri di Bejen.
Ia menuturkan untuk bencana tanah longsor, dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung, 14 kecamatan dengan kategori sangat berpotensi longsor dan 6 kecamatan berpotensi longsor.
Baca juga: Dandim Banyumas: Masyarakat waspada longsor
Gito di Temanggung, Kamis, mengatakan BPBD akan membentuk lima pos siaga bencana, pertama pos siaga markas komando BPBD dan empat pos siaga lainnya berada di beberapa kecamatan.
"Pos siaga di kecamatan, rencananya berada di Kaloran, Candiroto, Parakan, dan Tembarak. Karena Temanggung ini terdiri atas 20 kecamatan, maka masing-masing pos siaga mengampu atau mengawasi beberapa kecamatan," katanya.
Baca juga: Rawan longsor, warga Cilacap diimbau cek kondisi tanah sekelilingnya
Ia mengatakan dengan dibentuknya pos siaga di beberapa wilayah ini diharapkan jika terjadi bencana akan cepat tertangani.
"Karena wilayahnya luas, maka dengan adanya beberapa pos siaga tersebut paling tidak jika terjadi bencana bisa ditangani lebih dulu dari pos siaga terdekat," katanya.
Ia menuturkan memasuki awal musim hujan yang perlu diwaspadai adalah bencana puting beliung.
"Pada pergantian musim atau pancaroba biasanya terjadi puting beliung, maka masyarakat perlu waspada, karena bencana ini tidak bisa diprediksi," katanya.
Selain itu, katanya, bencana yang lain, yakni tanah longsor dan banjir. Bencana banjir yang perlu diwaspadai, yakni Sungai Galeh Parakan, Sungai Kuas Temanggung, dan Sungai Bodri di Bejen.
Ia menuturkan untuk bencana tanah longsor, dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung, 14 kecamatan dengan kategori sangat berpotensi longsor dan 6 kecamatan berpotensi longsor.
Baca juga: Dandim Banyumas: Masyarakat waspada longsor