Madiun (ANTARA) - Sebanyak 13 kereta api berbagai tujuan mengalami keterlambatan di berbagai stasiun akibat perbaikan jalur pasca-anjloknya KA Wijayakusuma relasi Surabaya Gubeng-Cilacap di emplasemen Stasiun Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Selasa (5/11) malam.
"Atas keterlambatan dan ketidaknyamanan pelayanan kereta api pada hari ini, akibat adanya kejadian perbaikan jalur setelah anjlokan pada tanggal 5 November 2019 malam, kami dari pihak PT KAI Daop 7 Madiun mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko di Madiun, Rabu.
Perjalanan 13 KA yang mengalami keterlambatan pada Rabu pagi hingga pukul 07.45 WIB, antara lain KA Singasari terlambat 369 menit atau 6 jam lebih di Stasiun Baron. KA Malioboro Ekspres terlambat 379 menit atau 6 jam lebih di Stasiun Kras.
Baca juga: Pasca-anjloknya KA pengangkut semen, PT KAI lakukan investigasi
Kemudian, KA Jayakarta terlambat 407 menit atau 6 jam lebih di Stasiun Barat. KA Bangunkarta terlambat 426 menit atau 7 jam lebih di Stasiun Paron. KA Malabar terlambat 345 menit atau 5 jam lebih di Stasiun Kedunggalar. KA Matarmaja terlambat 333 menit atau 5 jam lebih di Stasiun Walikukun. KA Bima terlambat 327 menit atau 5 jam lebih di Stasiun Kedungbanteng.
KA Mutiara Selatan terlambat 284 menit atau 4 jam lebih di Stasiun Kedungbanteng. KA Gajayana terlambat 255 menit atau 4 jam lebih di Stasiun Kebonromo. KA Brantas terlambat 240 menit atau 4 jam di Stasiun Kebonromo. KA Kahuripan terlambat 205 menit atau 3 jam lebih di Stasiun Sragen. Dan KA Turangga terlambat 180 menit atau 3 jam di Stasiun Masaran.
Baca juga: KA pengangkut semen anjlok di Karangsari Banyumas
Ixfan mengatakan bagi para pelanggan yang akan membatalkan perjalanannya, dipersilakan untuk membatalkan tiketnya dan biaya akan dikembalikan 100 persen.
"Kemudian pada KA yang terlambat lebih dari tiga jam, akan diberikan "service recovery". Kami sampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi sehingga perjalanan KA menjadi terlambat," katanya.
Ia menambahkan, hingga Rabu pagi, kegiatan evakuasi KA Wijayakusuma yang anjlok telah selesai dikerjakan. Setelah kejadian tersebut, pengoperasian kereta-kereta yang lewat di Stasiun Barat sementara dilakukan satu jalur. Hal itu karena pada satu jalur lainnya masih tertutup untuk kegiatan perbaikan pascaanjlokan.
"Guna kelancaran dan keselamatan di lokasi kejadian, sementara kecepatan KA yang lewat dibatasi kecepatannya hanya 10 kilometer per jam," katanya.
Seperti diketahui, KA Wijayakusuma relasi Surabaya Gubeng-Cilacap mengalami anjlok dua kereta di emplasemen Stasiun Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Selasa (5/11) malam pukul 21.52 WIB. Pada saat anjlok, KA tersebut membawa sebanyak 151 penumpang dan tidak ada korban jiwa maupun luka.
Pihak KAI telah memberikan fasilitas bus bagi para penumpang untuk melanjutkan perjalanan sampai ke tujuan dan "service recovery" berupa makanan ringan. KAI juga memberikan layanan pembatalan tiket bagi penumpang yang tidak melanjutkan perjalanan.
"Atas keterlambatan dan ketidaknyamanan pelayanan kereta api pada hari ini, akibat adanya kejadian perbaikan jalur setelah anjlokan pada tanggal 5 November 2019 malam, kami dari pihak PT KAI Daop 7 Madiun mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko di Madiun, Rabu.
Perjalanan 13 KA yang mengalami keterlambatan pada Rabu pagi hingga pukul 07.45 WIB, antara lain KA Singasari terlambat 369 menit atau 6 jam lebih di Stasiun Baron. KA Malioboro Ekspres terlambat 379 menit atau 6 jam lebih di Stasiun Kras.
Baca juga: Pasca-anjloknya KA pengangkut semen, PT KAI lakukan investigasi
Kemudian, KA Jayakarta terlambat 407 menit atau 6 jam lebih di Stasiun Barat. KA Bangunkarta terlambat 426 menit atau 7 jam lebih di Stasiun Paron. KA Malabar terlambat 345 menit atau 5 jam lebih di Stasiun Kedunggalar. KA Matarmaja terlambat 333 menit atau 5 jam lebih di Stasiun Walikukun. KA Bima terlambat 327 menit atau 5 jam lebih di Stasiun Kedungbanteng.
KA Mutiara Selatan terlambat 284 menit atau 4 jam lebih di Stasiun Kedungbanteng. KA Gajayana terlambat 255 menit atau 4 jam lebih di Stasiun Kebonromo. KA Brantas terlambat 240 menit atau 4 jam di Stasiun Kebonromo. KA Kahuripan terlambat 205 menit atau 3 jam lebih di Stasiun Sragen. Dan KA Turangga terlambat 180 menit atau 3 jam di Stasiun Masaran.
Baca juga: KA pengangkut semen anjlok di Karangsari Banyumas
Ixfan mengatakan bagi para pelanggan yang akan membatalkan perjalanannya, dipersilakan untuk membatalkan tiketnya dan biaya akan dikembalikan 100 persen.
"Kemudian pada KA yang terlambat lebih dari tiga jam, akan diberikan "service recovery". Kami sampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi sehingga perjalanan KA menjadi terlambat," katanya.
Ia menambahkan, hingga Rabu pagi, kegiatan evakuasi KA Wijayakusuma yang anjlok telah selesai dikerjakan. Setelah kejadian tersebut, pengoperasian kereta-kereta yang lewat di Stasiun Barat sementara dilakukan satu jalur. Hal itu karena pada satu jalur lainnya masih tertutup untuk kegiatan perbaikan pascaanjlokan.
"Guna kelancaran dan keselamatan di lokasi kejadian, sementara kecepatan KA yang lewat dibatasi kecepatannya hanya 10 kilometer per jam," katanya.
Seperti diketahui, KA Wijayakusuma relasi Surabaya Gubeng-Cilacap mengalami anjlok dua kereta di emplasemen Stasiun Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Selasa (5/11) malam pukul 21.52 WIB. Pada saat anjlok, KA tersebut membawa sebanyak 151 penumpang dan tidak ada korban jiwa maupun luka.
Pihak KAI telah memberikan fasilitas bus bagi para penumpang untuk melanjutkan perjalanan sampai ke tujuan dan "service recovery" berupa makanan ringan. KAI juga memberikan layanan pembatalan tiket bagi penumpang yang tidak melanjutkan perjalanan.