Bandung (Antaranews Jateng) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan melakukan investigasi terhadap penyebab anjloknya KA pengangkut semen di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kata VP Public Relations PT KAI Agus Komarudin.
"Beberapa faktor bisa menjadi penyebab anjloknya kereta. Bisa dari infrastruktur, sarana, atau memang keadaan alam dan sebagainya," katanya saat menerima rombongan wartawan unit PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto di Kantor Pusat PT KAI (Persero), Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Terkait dengan kejadian tersebut, dia mengatakan PT KAI akan melakukan penelitian dan investigasi terhadap penyebab anjloknya KA pengangkut semen Tiga Roda relasi Arjawinangun-Purwokerto di KM 333+600, petak jalan Patuguran-Karangsari masuk Karangsari, Kabupaten Banyumas, pada Kamis (5/4) malam.
Menurut dia, hal itu disebabkan gerbong datar yang digunakan untuk mengangkut semen tersebut merupakan gerbong baru yang dipesan oleh PT KAI pada tahun 2013 dari PT Inka dan China.
"Terkait dengan pemesanan itu, kami akan teliti juga. Kalau memang sarananya tentu kami akan lakukan upaya komunikasi dengan pabrikannya, baik ke pembuatnya di China maupun PT Inka," katanya didampingi Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko.
Agus mengatakan PT KAI (Persero) menyampaikan mohon maaf atas keterlambatan yang terjadi akibat kejadian anjloknya KA pengangkut semen tersebut.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko mengatakan investigasi terhadap anjloknya KA pengangkut semen dilakukan karena berdasarkan pantauan petugas di lapangan, diketahui adanya roda yang lepas dari "bogie".
"Tim manajemen dari PT KAI Daop 5 Purwokerto akan melakukan investigasi bersama (dengan Kantor Pusat PT KAI), apakah itu memang konstruksi sarananya atau dari konstruksi prasarananya. Akan kami telusuri lagi, itu pabrikannya dari mana," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Inka untuk mengetahui secara detail penyebab kejadian tersebut.
Seperti diwartakan, KA 2728 yang mengangkut semen Tiga Roda dari Arjawinangun menuju Purwokerto yang ditarik lokomotif CC 2061303 dengan masinis Kuswanto dan asisten masinis Mahendra Eky Saputra itu anjlok di KM 333+600, petak jalan Patuguran-Karangsari masuk Karangsari, Kabupaten Banyumas, pada hari Kamis (5/4), pukul 18.35 WIB.
KA yang terdiri atas 16 gerbong datar dan bermuatan 731 ton semen itu anjlok dua as atau satu "bogie" gerbong datar nomor 4213149 atau gerbong ketiga hingga akhirnya berhenti luar biasa di Stasiun Karangsari pada pukul 18.40 WIB.
Oleh karena KA yang anjlok itu berada di jalur udik atau jalur dari arah Cirebon/Jakarta, sejumlah KA dari arah Jakarta dialihkan melalui jalur hilir secara bergantian dengan KA dari arah Purwokerto sehingga mengalami keterlambatan.
"Beberapa faktor bisa menjadi penyebab anjloknya kereta. Bisa dari infrastruktur, sarana, atau memang keadaan alam dan sebagainya," katanya saat menerima rombongan wartawan unit PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto di Kantor Pusat PT KAI (Persero), Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Terkait dengan kejadian tersebut, dia mengatakan PT KAI akan melakukan penelitian dan investigasi terhadap penyebab anjloknya KA pengangkut semen Tiga Roda relasi Arjawinangun-Purwokerto di KM 333+600, petak jalan Patuguran-Karangsari masuk Karangsari, Kabupaten Banyumas, pada Kamis (5/4) malam.
Menurut dia, hal itu disebabkan gerbong datar yang digunakan untuk mengangkut semen tersebut merupakan gerbong baru yang dipesan oleh PT KAI pada tahun 2013 dari PT Inka dan China.
"Terkait dengan pemesanan itu, kami akan teliti juga. Kalau memang sarananya tentu kami akan lakukan upaya komunikasi dengan pabrikannya, baik ke pembuatnya di China maupun PT Inka," katanya didampingi Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko.
Agus mengatakan PT KAI (Persero) menyampaikan mohon maaf atas keterlambatan yang terjadi akibat kejadian anjloknya KA pengangkut semen tersebut.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko mengatakan investigasi terhadap anjloknya KA pengangkut semen dilakukan karena berdasarkan pantauan petugas di lapangan, diketahui adanya roda yang lepas dari "bogie".
"Tim manajemen dari PT KAI Daop 5 Purwokerto akan melakukan investigasi bersama (dengan Kantor Pusat PT KAI), apakah itu memang konstruksi sarananya atau dari konstruksi prasarananya. Akan kami telusuri lagi, itu pabrikannya dari mana," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Inka untuk mengetahui secara detail penyebab kejadian tersebut.
Seperti diwartakan, KA 2728 yang mengangkut semen Tiga Roda dari Arjawinangun menuju Purwokerto yang ditarik lokomotif CC 2061303 dengan masinis Kuswanto dan asisten masinis Mahendra Eky Saputra itu anjlok di KM 333+600, petak jalan Patuguran-Karangsari masuk Karangsari, Kabupaten Banyumas, pada hari Kamis (5/4), pukul 18.35 WIB.
KA yang terdiri atas 16 gerbong datar dan bermuatan 731 ton semen itu anjlok dua as atau satu "bogie" gerbong datar nomor 4213149 atau gerbong ketiga hingga akhirnya berhenti luar biasa di Stasiun Karangsari pada pukul 18.40 WIB.
Oleh karena KA yang anjlok itu berada di jalur udik atau jalur dari arah Cirebon/Jakarta, sejumlah KA dari arah Jakarta dialihkan melalui jalur hilir secara bergantian dengan KA dari arah Purwokerto sehingga mengalami keterlambatan.