Magelang (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Magelang membangun pola pikir baru masyarakat terhadap perpustakaan yang bukan sekadar tempat membaca, namun bertransformasi menjadi pusat pembelajaran dan kegiatan warga, melalui layanan berbasis inklusi sosial.
"Eksistensi perpustakaan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraaan masyarakat di Kota Magelang," kata Kepala Disperpusip Kota Magelang, Jawa Tengah Isa Ashari dalam keterangan tertulis di Magelang, Senin.
Ia menyebut transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan program Perpustakaan Nasional RI. Program itu menuntut perpustakaan untuk memfasilitasi masyarakat sebagai pusat pembelajaran dan kegiatan masyarakat.
Baca juga: Disperpusip Kota Magelang juara stan Pameran Perpustakaan Jateng
Pihaknya menyelenggarakan kegiatan orientasi perpustakaan di Gedung Kyai Sepanjang, Kompleks Kantor Disperpusip Kota Magelang belum lama ini, dengan 79 peserta yang terdiri atas pengelola perpustakaan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, kelurahan, dan "pojok baca" di daerah itu.
Dalam kegiatan bertema "Strategi Pengembangan Perpustakaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat itu, pihaknya menghadirkan narasumber tim pelatih dari Perpustakaan Nasional RI, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Proginsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Jepara.
Ia mengatakan kegiatan itu dibagi menjadi dua kelas, yakni Kelas A untuk pengelola perpustakaan sekolah dan Kelas B untuk perpustakaan kelurahan dan "pojok baca".
Salah satu narasumber kegiatan itu yang juga pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Dyah Nugraheni menjelaskan tentang konsep strategi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang terdiri atas peningkatan informasi melalui buku, komputer, dan internet, serta pelibatan masyarakat dan advokasi.
Melalui kegiatan itu, diharapkan peserta menjadi agen perubahan atas pemanfaatan perpustakaan masing-masing dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada untuk meningkatkan kualitas layanan.
"Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Jadi perpustakaan tidak mempunyai batasan bidang tertentu sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan yang menjadi kebutuhannya," katanya. (hms)
Baca juga: Gerai Disperpusip Kota Magelang ramai kunjungan
Baca juga: PLTU Batang salurkan seribuan buku ramah anak pada perpusdes
"Eksistensi perpustakaan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraaan masyarakat di Kota Magelang," kata Kepala Disperpusip Kota Magelang, Jawa Tengah Isa Ashari dalam keterangan tertulis di Magelang, Senin.
Ia menyebut transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan program Perpustakaan Nasional RI. Program itu menuntut perpustakaan untuk memfasilitasi masyarakat sebagai pusat pembelajaran dan kegiatan masyarakat.
Baca juga: Disperpusip Kota Magelang juara stan Pameran Perpustakaan Jateng
Pihaknya menyelenggarakan kegiatan orientasi perpustakaan di Gedung Kyai Sepanjang, Kompleks Kantor Disperpusip Kota Magelang belum lama ini, dengan 79 peserta yang terdiri atas pengelola perpustakaan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, kelurahan, dan "pojok baca" di daerah itu.
Dalam kegiatan bertema "Strategi Pengembangan Perpustakaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat itu, pihaknya menghadirkan narasumber tim pelatih dari Perpustakaan Nasional RI, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Proginsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Jepara.
Ia mengatakan kegiatan itu dibagi menjadi dua kelas, yakni Kelas A untuk pengelola perpustakaan sekolah dan Kelas B untuk perpustakaan kelurahan dan "pojok baca".
Salah satu narasumber kegiatan itu yang juga pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Dyah Nugraheni menjelaskan tentang konsep strategi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang terdiri atas peningkatan informasi melalui buku, komputer, dan internet, serta pelibatan masyarakat dan advokasi.
Melalui kegiatan itu, diharapkan peserta menjadi agen perubahan atas pemanfaatan perpustakaan masing-masing dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada untuk meningkatkan kualitas layanan.
"Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Jadi perpustakaan tidak mempunyai batasan bidang tertentu sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan yang menjadi kebutuhannya," katanya. (hms)
Baca juga: Gerai Disperpusip Kota Magelang ramai kunjungan
Baca juga: PLTU Batang salurkan seribuan buku ramah anak pada perpusdes