Solo (ANTARA) - Inflasi Kota Solo pada bulan Oktober 2019 tertinggi se-Jawa Tengah yaitu 0,25 persen seiring dengan terjadinya kenaikan harga sejumlah komoditas.

"Terutama untuk sayuran, ada kenaikan harga yang cukup signifikan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Totok Tavirijanto di Solo, Jumat.

BPS mencatat kelompok bahan makanan pada bulan Oktober 2019 mengalami inflasi sebesar 0,55 persen dengan besaran indeks 145,89 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 145,09.

Dari subkelompok pengeluaran ini, dikatakannya, yang mengalami kenaikan angka indeks salah satunya kelompok sayuran naik 3,61 persen.

"Terkait sayuran ini erat kaitannya dengan musim, di mana sayuran membutuhkan banyak asupan air sedangkan saat ini belum datang musim hujan. Dari sisi komoditas yang naik harga di antaranya kangkung, sawi hijau, bayam, dan cabai merah," katanya.

Selain itu, daging ayam juga mengalami kenaikan harga. Dari hasil pantauan, harga daging ayam saat ini di kisaran Rp32.000-35.000/kg atau naik dari sebelumnya di kisaran Rp30.000/kg.

Dengan besaran inflasi bulanan tersebut, dikatakannya, laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2019 sebesar 2,21 persen, sedangkan laju inflasi "year on year" atau tahunan yaitu periode Oktober 2019 terhadap Oktober 2018 sebesar 3,02 persen.

Di sisi lain, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi. Untuk komoditas tersebut, di antaranya telur ayam ras turun 5,45 persen dan cabai rawit turun 7,19 persen.

Sementara itu, melihat data tersebut pihaknya meminta kepada seluruh instansi terkait untuk mengendalikan inflasi. Apalagi, dalam waktu dekat ini sudah mendekati akhir tahun di mana biasanya konsumsi masyarakat makin tinggi sehingga berpotensi terjadi kenaikan harga.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024