Purwokerto (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, merupakan salah satu rumah sakit yang memenuhi persyaratan Green Hospital, kata Ketua Tim Penilai Lomba Implementasi Green Hospital 2019 Hosen Pasaribu.

"Kita ingin membuat rumah sakit berlomba-lomba melakukan suatu perbaikan-perbaikan yang ramah lingkungan. Nah, untuk Rumah Sakit Margono (RSMS Purwokerto, red.), salah satu yang memenuhi persyaratan untuk masuk kepada yang kita sebut program Green Hospital," katanya usai melakukan penilaian verifikasi lapangan Lomba Implementasi Green Hospital 2019 di RSMS Purwokerto, Jumat petang.

Menurut dia, lomba tersebut diikuti oleh seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia sebagai bagian dari program pembinaan untuk mewujudkan rumah sakit yang ramah lingkungan.

Ia mengatakan pada tahun 2019 sudah ada 37 rumah sakit dari berbagai wilayah Indonesia yang telah lolos verifikasi administrasi untuk masuk dalam program Green Hospital.

"Di Jawa Tengah ada empat atau lima rumah sakit yang lolos verifikasi (administrasi), salah satunya Rumah Sakit Margono," katanya.

Lebih lanjut, Haron mengatakan jika rumah sakit tersebut sudah menjadi Green Hospital, harus mempertahankan program-program yang ramah lingkungan sehingga dapat mendorong biaya operasional rumah sakit itu makin rendah.

Menurut dia, salah satu poin yang perlu diperhatikan adalah membuat suatu program yang hemat listrik, mengurangi penggunaan kertas, dan hemat segala-galanya sehingga biaya operasional rumah sakit makin ringan yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan karyawan maupun masyarakat di lingkungan rumah sakit.

Sementara itu, Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan RSMS Purwokerto Nurrekta Yuristrianti mengatakan berbagai upaya telah dilakukan oleh RSMS Purwokerto untuk menuju Green Hospital.

"Green Hospital filosofinya penghematan di segala aspek seperti energi, air, listrik, dan kertas termasuk mewujudkan lingkungan yang ramah, nyaman, dan melakukan bina lingkungan dengan masyarakat sekitar," katanya.

Terkait dengan penghematan energi khususnya listrik, dia mengatakan pihaknya menerapkan pembangunan yang berkelanjutan, salah satunya dengan mengganti lampu biasa menjadi lampu LED (Light Emitting Diode) yang diharapkan sudah terpasang seluruhnya pada akhir tahun 2019.

Sementara untuk penerangan jalan, kata dia, pihaknya telah menggunakan listrik tenaga surya dan saat ini sudah terpasang di 25 titik.

"Sebagai upaya penghematan air, kami memanfaatkan air buangan HD (Hemodialisa) termasuk bekas air wudu untuk penyiraman tanaman. Penyejuk udara ruangan dinyalakan paling cepat pukul 08.00 WIB dan kami sedang proses untuk memanfaatkan air buangan dari penyejuk udara itu sebagai air panas," katanya.

Selain itu, kata dia, RSMS Purwokerto juga sudah mengurangi penggunaan kertas, salah satunya dengan menerapkan aplikasi electronic Validation (e-Va) untuk mempercepat verifikasi klaim BPJS Kesehatan.

Terkait dengan lingkungan, dia mengatakan RSMS Purwokerto telah menerapkan kawasan bebas dari asap rokok sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 118/Menkes/PB/I/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Kawasan Tanpa Rokok.

Menurut dia, pihaknya juga telah mengurangi penggunaan minuman kemasan plastik sekali pakai, sehingga seluruh pegawai RSMS Purwokerto saat sekarang menggunakan tumbler untuk air minumnya.

"RSMS Purwokerto selalu melakukan pembangunan baik fisik maupun sumber daya manusia serta selalu berinovasi dan mengembangkan kreativitas dengan konsep Green Hospital. Bahkan, ruang terbuka hijau di RSMS Purwokerto juga cukup luas," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024