Banyumas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, PT Palawi Risorsis, dan komunitas otomotif meluncurkan paket wisata Safari Offroad Adventure Baturraden di lereng selatan Gunung Slamet.

"Hari ini Pemerintah Kabupaten Banyumas me-launching destinasi wisata baru berupa offroad yang ada di kawasan wisata Baturraden," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani di Baturraden, Banyumas, Senin sore.

Menurut dia, wisatawan yang ingin menikmati Safari Offroad Adventure Baturraden dapat memilih paket yang tersedia, yakni fun trip jarak pendek, fun trip jarak jauh, dan ekstrem dengan tarif berkisar Rp350.000 hingga Rp650.000 untuk tiga orang.

Ia mengharapkan paket wisata minat khusus itu bisa menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk datang ke Banyumas karena jalur yang dilalui dalam Safari Offroad Adventure Baturraden berbeda dengan paket wisata sejenis di daerah lain.

"Wisatawan bisa menikmati keindahan alam yang masih perawan, makanan tradisional, dan sensasi berpetualang menggunakan kendaraan offroad," katanya.

Sementara itu, Junior Manager Business Perum Perhutani KPH Banyumas Timur Sugito mengatakan paket wisata Safari Offroad Adventure Baturraden merupakan bentuk kerja sama berbagai pihak, yakni PT Safari Hutama Alam Wisata yang merupakan anak perusahaan dari Perusahaan Daerah Banyumas Investama Jaya, Perum Perhutani KPH Banyumas Timur.

Selain itu, PT Palawi Risorsis, Lembaga Masyarakat Desa Hutan "Ardi Rahayu' Desa Limpakuwus, Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, dan Indonesia Off-Road Federation (IOF) Pengurus Cabang Banyumas.

"Kami sengaja membuka wisata minat khusus untuk meningkatkan daya tarik pariwisata. Melalui kegiatan ini, kami juga memperkenalkan Bukit Safari See The Sky yang mengandalkan keindahan alam, pemandangan alam di sekitar Bukit Teletabis, dan Hutan Pinus Limpakuwus yang sudah mulai dikenal," katanya.

Tamu undangan dan wartawan yang hadir dalam peluncuran Safari Offroad Adventure Baturraden berkesempatan untuk menjajal jalur ekstrem dengan menumpang kendaraan jip pada Senin (28/10) siang hingga malam hari.

Dalam perjalanan yang dimulai dari pelataran parkir PT Palawi Risorsis Unit Wanawisata Baturraden, peserta perjalanan perdana Safari Offroad Adventure Baturraden diajak singgah di Bukit Safari See The Sky, Bukit Teletabis, dan Hutan Pinus Limpakuwus.

Pada awalnya, jalur yang dilewati berupa jalan beraspal yang sudah rusak dan sebagian di antaranya berbatu. Sensasi wisata minat khusus ini mulai terasa ketika memasuki kawasan Bukit Teletabis karena kondisi jalannya cukup ekstrem.

Bahkan, kondisi jalannya makin ekstrem terutama pada jalur Bukit Teletabis hingga BBPTU-HPT karena terdapat sejumlah tanjakan terjal dengan kondisi tanah yang lapuk sehingga tidak sedikit mobil jip yang terkendala saat hendak menanjak hingga akhirnya harus didorong maupun ditarik oleh kendaraan lain.

Salah seorang peserta Safari Offroad Adventure Baturraden, Yuke Sampurna mengatakan kegiatan tersebut sangat seru karena jalurnya masih alami.

"Track-nya masih pure, masih alami, pemandangannya bagus, pinusnya banyak, terus ada beberapa jalur alternatif, ada yang ekstrem, ada yang standar, biasa. Kayaknya jalur yang kita ambil agak menengah, tapi asyik," kata bassist grup band Dewa 19 itu.

Ia mengaku saat masih di Bandung sering mengikuti kegiatan offroad dan sekarang wisata minat khusus tersebut bergeser ke daerah Pengalengan dan Ciwidey karena kondisi jalan di Bandung maupun Lembang sudah tidak kondusif lantaran terlalu dalam atau terlalu ekstrem.

Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengharapkan semua pihak untuk mendukung jalur Safari Offroad Adventure Baturraden karena paket wisata minat khusus tersebut akan menjadi ikon baru kawasan wisata Baturraden.

"Kerja sama antarpihak seperti ini akan meningkatkan kunjungan wisata," katanya.

   

 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024