Jakarta (ANTARA) - PT General Motors Indonesia (GMI) selaku agen pemegang merek (APM) Chevrolet, mengumumkan akan menghentikan aktivitas penjualan kendaraan dengan merek Chevrolet di pasar Indonesia pada akhir Maret 2020.
President GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia di masa mendatang.
"Secara global, GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya," ujar Villareal dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA, Senin.
"Keputusan yang sulit ini konsisten dengan strategi global GM untuk tetap berfokus pada pasar yang memiliki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan," lanjutnya.
Baca juga: Diluncurkan di IIMS 2017, All-New Chevrolet Colorado mulai Rp405 juta
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa segmen pasar di Indonesia tidak sesuai, didukung dengan faktor lain seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing, yang berpengaruh pada kegiatan operasional Chevrolet di Indonesia.
Meski demikian, pihak GM Indonesia akan tetap memberikan pelayanan kepada seluruh konsumen Chevrolet dalam bentuk layanan garansi dan purna jual.
"Para pemilik Chevrolet juga dapat memastikan bahwa kami akan tetap mengakui keberlakuan seluruh jaminan kendaraan dan memberikan layanan purna jual," kata Villareal.
"Kami akan tetap melayani setiap pelanggan untuk perawatan dan perbaikan kendaraan Chevrolet mereka di outlet resmi kami di seluruh Indonesia," kata dia.
Dengan hengkangnya Chevrolet dari Indonesia, GM bakal menjadi merek otomotif asal Amerika Serikat kedua yang mengundurkan diri dari Indonesia setelah Ford melakukannya pada 2016 silam.
Baca juga: Chevrolet Indonesia Luncurkan Trailblazer, Spark, dan Trax sekaligus
President GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia di masa mendatang.
"Secara global, GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya," ujar Villareal dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA, Senin.
"Keputusan yang sulit ini konsisten dengan strategi global GM untuk tetap berfokus pada pasar yang memiliki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan," lanjutnya.
Baca juga: Diluncurkan di IIMS 2017, All-New Chevrolet Colorado mulai Rp405 juta
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa segmen pasar di Indonesia tidak sesuai, didukung dengan faktor lain seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing, yang berpengaruh pada kegiatan operasional Chevrolet di Indonesia.
Meski demikian, pihak GM Indonesia akan tetap memberikan pelayanan kepada seluruh konsumen Chevrolet dalam bentuk layanan garansi dan purna jual.
"Para pemilik Chevrolet juga dapat memastikan bahwa kami akan tetap mengakui keberlakuan seluruh jaminan kendaraan dan memberikan layanan purna jual," kata Villareal.
"Kami akan tetap melayani setiap pelanggan untuk perawatan dan perbaikan kendaraan Chevrolet mereka di outlet resmi kami di seluruh Indonesia," kata dia.
Dengan hengkangnya Chevrolet dari Indonesia, GM bakal menjadi merek otomotif asal Amerika Serikat kedua yang mengundurkan diri dari Indonesia setelah Ford melakukannya pada 2016 silam.
Baca juga: Chevrolet Indonesia Luncurkan Trailblazer, Spark, dan Trax sekaligus