Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengatakan akun Twitter miliknya diretas oleh orang tidak bertanggung jawab dan sudah melaporkan kejadian itu ke kepolisian.
"Saya sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi Subdit Tindak Pidana Siber Polda Metro Jaya," kata Zainut kepada wartawan di Jakarta, Ahad.
Dia mengatakan pelaporan ke Polda itu atas dugaan peretasan akun dan penyebaran konten bermuatan melanggar kesusilaan. Kemudian pelaporan juga terkait adanya pencemaran nama baik serta fitnah kepada Wamenag yang dilakukan lebih dari 32 akun media sosial.
Baca juga: Israel Temukan Bukti Rusia Manfaatkan Kaspersky untuk Meretas
Wamenag mengatakan sebelumnya akun Twitter miliknya berisi konten pornografi oleh peretas. Sementara akun-akun media sosial atas nama Zainut dikelola tim media yang diketuai Sya'ron Mubarok.
Atas konten yang tidak sesuai norma kesusilaan, Zainut menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas ketidaknyamanan tersebut.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu menjelaskan kronologi terjadinya peretasan atas akun Twitternya itu.
"Saya mengetahui ada peristiwa dimuatnya postingan yang melanggar kesusilaan tersebut, baru diketahui setelah admin melaporkan bahwa ada seseorang yang mengendalikan akun Twitter tersebut tanpa izin (meng-hacked), karena Twitter bisa dibuka dari device mana saja," kata dia.
"Saya sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi Subdit Tindak Pidana Siber Polda Metro Jaya," kata Zainut kepada wartawan di Jakarta, Ahad.
Dia mengatakan pelaporan ke Polda itu atas dugaan peretasan akun dan penyebaran konten bermuatan melanggar kesusilaan. Kemudian pelaporan juga terkait adanya pencemaran nama baik serta fitnah kepada Wamenag yang dilakukan lebih dari 32 akun media sosial.
Baca juga: Israel Temukan Bukti Rusia Manfaatkan Kaspersky untuk Meretas
Wamenag mengatakan sebelumnya akun Twitter miliknya berisi konten pornografi oleh peretas. Sementara akun-akun media sosial atas nama Zainut dikelola tim media yang diketuai Sya'ron Mubarok.
Atas konten yang tidak sesuai norma kesusilaan, Zainut menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas ketidaknyamanan tersebut.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu menjelaskan kronologi terjadinya peretasan atas akun Twitternya itu.
"Saya mengetahui ada peristiwa dimuatnya postingan yang melanggar kesusilaan tersebut, baru diketahui setelah admin melaporkan bahwa ada seseorang yang mengendalikan akun Twitter tersebut tanpa izin (meng-hacked), karena Twitter bisa dibuka dari device mana saja," kata dia.