Semarang (ANTARA) - Aliansi Nelayan Indonesia (Anni) menyatakan terpilihnya Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan membawa harapan baru bagi nelayan, dunia kelautan, dan perikanan nasional.
Kiprah Edhy sebagai legislator yang membidangi sektor kelautan perikanan, menurut Ketua Umum Anni, Riyono di Semarang, Rabu, bakal mampu melihat lebih dalam problem nelayan yang selama ini dialami.
Oleh karena itu, katanya, nelayan yang tergabung dalam Anni menyambut baik dan senang atas terpilihnya Edhy Prabowo.
"Kami akan berdialog dan mencari jalan keluar bersama soal problem nelayan selama ini," katanya.
Baca juga: Ini nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju
Menurut dia, ada beberapa pekerjaan rumah yang menjadi catatan Anni selama kepemimpinan Susi Pudjiastuti yang perlu diperbaiki oleh Edhy Prabowo.
Pertama, optimalisasi sumber daya kelauatan perikanan sebagai soko guru perekonomian nasional.
"Kalau kita bisa memanfaatkan laut secara optimal maka kesejahteraan nelayan dan ekonomi nasional akan terangkat. Saat ini potensi itu baru 10 persen digarap," papar Riyono.
Kedua, kesejahteraan nelayan sebagai ruh utama poros maritim dunia. Selama ini nelayan seolah terputus komunikasi dengan pemerintah.
Baca juga: Presiden minta Jaksa Agung ST Burhanuddin jaga independensi hukum
"Banyak kebijakan yang jauh dari harapan nelayan, pelarangan alat tangkap, budi daya yang lemah, hingga izin kapal yang lama, menjadi keluhan kawan-kawan nelayan," kata Riyono, yang juga anggota DPRD Jateng dari PKS tersebut.
"Semoga Pak Menteri Kelautan dan Perikanan bisa menjadi kawan ngopi teman-teman nelayan. Tambah keren kalau Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa jadi rumah buat nelayan Indonesia sehingga sebelum buat kebijakan bisa saling bertukar informasi dan pengalaman di lapangan," tambah Riyono
Ketiga, tetap menjaga program pemberantasan illegal fishing. Pendekatan penegakan hukum kepada kapal-kapal asing harus ditingkatkan.
"Kapal-kapal nelayan Indonesia perlu dibina dan dikuatkan armada mereka agar mampu mengoptimalkan hasil tangkapnya. Jangan sampai kalah dari kapal asing," tutup Riyono, alumnus Jurusan Perikanan Undip Semarang itu.
Baca juga: Jadi menteri, Nadiem mundur dari Gojek
Kiprah Edhy sebagai legislator yang membidangi sektor kelautan perikanan, menurut Ketua Umum Anni, Riyono di Semarang, Rabu, bakal mampu melihat lebih dalam problem nelayan yang selama ini dialami.
Oleh karena itu, katanya, nelayan yang tergabung dalam Anni menyambut baik dan senang atas terpilihnya Edhy Prabowo.
"Kami akan berdialog dan mencari jalan keluar bersama soal problem nelayan selama ini," katanya.
Baca juga: Ini nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju
Menurut dia, ada beberapa pekerjaan rumah yang menjadi catatan Anni selama kepemimpinan Susi Pudjiastuti yang perlu diperbaiki oleh Edhy Prabowo.
Pertama, optimalisasi sumber daya kelauatan perikanan sebagai soko guru perekonomian nasional.
"Kalau kita bisa memanfaatkan laut secara optimal maka kesejahteraan nelayan dan ekonomi nasional akan terangkat. Saat ini potensi itu baru 10 persen digarap," papar Riyono.
Kedua, kesejahteraan nelayan sebagai ruh utama poros maritim dunia. Selama ini nelayan seolah terputus komunikasi dengan pemerintah.
Baca juga: Presiden minta Jaksa Agung ST Burhanuddin jaga independensi hukum
"Banyak kebijakan yang jauh dari harapan nelayan, pelarangan alat tangkap, budi daya yang lemah, hingga izin kapal yang lama, menjadi keluhan kawan-kawan nelayan," kata Riyono, yang juga anggota DPRD Jateng dari PKS tersebut.
"Semoga Pak Menteri Kelautan dan Perikanan bisa menjadi kawan ngopi teman-teman nelayan. Tambah keren kalau Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa jadi rumah buat nelayan Indonesia sehingga sebelum buat kebijakan bisa saling bertukar informasi dan pengalaman di lapangan," tambah Riyono
Ketiga, tetap menjaga program pemberantasan illegal fishing. Pendekatan penegakan hukum kepada kapal-kapal asing harus ditingkatkan.
"Kapal-kapal nelayan Indonesia perlu dibina dan dikuatkan armada mereka agar mampu mengoptimalkan hasil tangkapnya. Jangan sampai kalah dari kapal asing," tutup Riyono, alumnus Jurusan Perikanan Undip Semarang itu.
Baca juga: Jadi menteri, Nadiem mundur dari Gojek