Solo (ANTARA) - Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyebutkan cara penanganan pengamanan demonstrasi di Kantor DPRD Surakarta bisa dijadikan model aparat keamanan di daerah lainnya di Jateng.

"Cara pengamanan di Solo ini, bisa dijadikan model dalam menangani unjuk rasa seperti itu. Bukan berarti, perusuh yang melakukan perusakan dan gangguan ketertiban umum dibiarkan," kata Kapolda usai memberikan penghargaan kepada Kepala Polresta Surakarta dan jajarannya, di Mapolres Surakarta, Selasa petang.

Kapolda mengatakan Polda Jateng memberikan penghargaan kepada Kepala Polresta Surakarta dengan jajarannya dan juga kepada pasukan perkuatan, baik dari anggota TNI maupun Polri yang melakukan pengamanan saat aksi di DPRD Kota Surakarta, pada Senin (30/9) hingga malam hari.

Hal tersebut, kata Kapolda, sekaligus memberikan tujuh anggota polisi yang terluka saat melaksanakan tugas pengamanan aksi.

Penghargaan tersebut,tambah Kapolda, karena Polresta Surakarta sudah mampu memberikan pelayanan yang sesungguhnya kepada masyarakat dalam bertugas memberikan perlindungan dan pelayanan kepada siapapun termasuk pengunjuk rasa, perusuh yang melakukan pelemparan kepada petugas.

Baca juga: Demo di DPRD Jateng berlangsung hingga malam, berakhir damai

Namun, polisi akan menindak tegas kepada perusuh yang melakukan perusakan properti dan fasilitas umum atau barang-barang milik pribadi masyarakat serta mengganggu ketertiban umum.

Pengunjuk rasa di Solo sudah melampaui batas waktu yang sudah ditentukan, pada pukul 18.00 WIB, dan petugas masih tetap memberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya.

Anggota kemudian mulai dilempari, diprovokasi, dan ditendang-tendang, tetapi mereka tetap sabar karena yang melakukan juga masyarakat yang harus dilindungi.

Bahkan, beberapa anggota polisi yang dilempari ada yang terluka, tetapi mereka tidak mau membalas.

Polisi yang memberikan pengamanan menjalankan tugasnya bahkan memberikan minum dan mengajak bernyanyi kepada para pengunjuk rasa sampai akhirnya mereka sadar dan memeluk dan meminta maaf kepada aparat keamanan.

"Hal tersebut tugas polisi yang sebenarnya dalam kondisi apapun atau terprovokasi atau terdesak apa pun, mereka tetap sabar memberikan perlindungan dan ingat bahwa mereka polisi yang harus melindungi masyarakat," kata Kapolda.

Polda Jateng memberikan penghargaan kepada seluruh aparat keamanan yang melaksanakan tugas aksi demo di DPRD Surakarta, pada Senin (30/9) malam.  

Baca juga: Demo meluas, sejumlah rektor PTN dikumpulkan di Jakarta

Tujuh orang yang mengalami luka-luka karena terkena lemparan, tambah Kapolda, seluruhnya petugas aparat keamanan yang tidak dilengkapi alat pelindung yang baris terdepan selaku negosiator.

Kapolda dalam kesempatahn itu, memberikan penghargaan kepada tujuh anggota Polresta Surakarta yang mengalami luka-luka terkena lemparan batu saat bertugas yakni Aiptu Yuli Nurusyani, Aipda Bayu Prayudanto, Bripka Dwi Wahyonoi, Brigadir Endang Widy, Brigadir Wiji Titis, Bripka Diah Ayu Anindita, dan Bripda Josiva Dika Pratiwi.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024