Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berharap kegiatan Pekan Batik yang akan diselenggarakan mulai 4 Oktober hingga 10 Oktober 2019 dapat menjadi destinasi tujuan wisata tahunan di Indonesia sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Wali kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan Pekan Batik ini bisa menjadi pengungkit ekonomi masyarakat sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam ekonomi, serta menumbuhkembangkan laju perekonomian di daerah.
"Kegiatan Pekan Batik ini juga diharapkan bisa menimbulkan dampak positif yang lebih luas secara nasional bagi pengembangan batik nusantara. Saya berharap penyelenggaraan Pekan Batik 2019 ini dapat meningkatkan pemasaran batik di Indonesia dan mancanegara serta dapat meningkatkan ekspor," katanya.
Baca juga: Batik printing dilarang dipamerkan di Pekan Batik Nasional Pekalongan
Ia mengatakan dalam rangkaian memperingati Hari Batik Nasional 2019, kegiatan Pekan Batik juga bertujuan untuk mempromosikan batik ke pasar mancanegara dan meningkatkan pemasaran batik secara global, meningkatkan jaringan pasar, serta mendatangkan buyer dari dalam maupun luar negeri.
"Kami berharap Pekan Batik ini dapat mempertemukan para buyer dan mitra usaha serta stakeholder antara lain lembaga keuangan, lembaga pemerintah, BUMD/BUMN, swasta, dan asosiasi pengusaha. Hal lainnya, Pekan Batik bisa sebagai destinasi tujuan wisata Indonesia," katanya.
Menurut dia, pemkot menargetkan nilai transaksi kegiatan Pekan Batik 2019 mampu mencapai Rp10 miliar atau naik dibanding tahun sebelumnya Rp6 miliar.
"Insya Allah dengan persiapan yang lebih matang dan melihat animo masyarakat maka target nilai transaksi sebesar Rp10 miliar dapat tercapai," katanya.
Ia menambahkan pada kegiatan Pekan Batik ini, pemkot mengusung tema "Gemerlap Batik Menyulam Tradisi Pesonanya Menjadi Tahtata Ekonomi Bangsa".
Baca juga: 15 negara ikuti Pekan Batik Nusantara Pekalongan
Baca juga: Pekan Batik Nusantara Pekalongan bukukan omzet Rp7,4 miliar
Wali kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan Pekan Batik ini bisa menjadi pengungkit ekonomi masyarakat sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam ekonomi, serta menumbuhkembangkan laju perekonomian di daerah.
"Kegiatan Pekan Batik ini juga diharapkan bisa menimbulkan dampak positif yang lebih luas secara nasional bagi pengembangan batik nusantara. Saya berharap penyelenggaraan Pekan Batik 2019 ini dapat meningkatkan pemasaran batik di Indonesia dan mancanegara serta dapat meningkatkan ekspor," katanya.
Baca juga: Batik printing dilarang dipamerkan di Pekan Batik Nasional Pekalongan
Ia mengatakan dalam rangkaian memperingati Hari Batik Nasional 2019, kegiatan Pekan Batik juga bertujuan untuk mempromosikan batik ke pasar mancanegara dan meningkatkan pemasaran batik secara global, meningkatkan jaringan pasar, serta mendatangkan buyer dari dalam maupun luar negeri.
"Kami berharap Pekan Batik ini dapat mempertemukan para buyer dan mitra usaha serta stakeholder antara lain lembaga keuangan, lembaga pemerintah, BUMD/BUMN, swasta, dan asosiasi pengusaha. Hal lainnya, Pekan Batik bisa sebagai destinasi tujuan wisata Indonesia," katanya.
Menurut dia, pemkot menargetkan nilai transaksi kegiatan Pekan Batik 2019 mampu mencapai Rp10 miliar atau naik dibanding tahun sebelumnya Rp6 miliar.
"Insya Allah dengan persiapan yang lebih matang dan melihat animo masyarakat maka target nilai transaksi sebesar Rp10 miliar dapat tercapai," katanya.
Ia menambahkan pada kegiatan Pekan Batik ini, pemkot mengusung tema "Gemerlap Batik Menyulam Tradisi Pesonanya Menjadi Tahtata Ekonomi Bangsa".
Baca juga: 15 negara ikuti Pekan Batik Nusantara Pekalongan
Baca juga: Pekan Batik Nusantara Pekalongan bukukan omzet Rp7,4 miliar