Kebumen (ANTARA) - Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah mengajak 15 mahasiswa mancanegara dan sukarelawan untuk mengunjungi sejumlah objek wisata di Jateng sekaligus mencicipi kuliner khas daerah setempat.
Kegiatan Famtrip Jateng On the Spot yang berlangsung 27-29 September 2019 tersebut merupakan serangkaian acara Festival Jamu dan Kuliner 2019 yang dipusatkan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Mahasiswa dan sukarelawan dari berbagai negara seperti Prancis, Rwanda, Swedia, Kenya, Libya, dan Malaysia yang menempuh studi di Kota Semarang itu diajak mengunjungi objek wisata di Kabupaten Banyumas, Kebumen, serta Cilacap.
Objek wisata yang dikunjungi antara lain, Curug Telu, Goa Jatijajar, Benteng Pendem, dan Teluk Penyu, sedangkan kuliner khas yang disajikan adalah nasi nyangku dan wedang honje.
Salah seorang peserta Famtrip, Elliott Potter yang berasal dari Prancis mengagumi wisata alam berupa Goa Jatijajar.
Menurut dia, keaslian Goa Jatijajar yang masih terjaga saat ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.
"Saya sangat kagum dengan goa ini. Strukturnya bagus, sempat saya kira ini bikinan orang, ternyata ini alami. Sarana penunjangnya juga bagus, jalannya bagus dan penuh lampu penerangan, sangat menarik," katanya.
Baca juga: Mahasiswa mancanegara terpikat budaya Jateng
Kendati demikian, Elliott mengaku tidak terlalu banyak tahu sejarah dan informasi mengenai Goa Jatijajar sehingga perlu pemandu wisata untuk menjelaskan.
Secara keseluruhan, Elliott memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah karena menggelar kegiatan ini karena baginya kegiatan semacam ini dapat memberikan pengalaman yang menarik bagi wisatawan asing.
Kepala Disporapar Jateng Sinoeng N.Rachmadi mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini agar para peserta dapat mengeksplorasi keindahan pariwisata di Jateng bagian selatan.
Selain itu, para peserta yang berasal dari 15 negara ini dapat memromosikan keunggulan wisata Jateng, baik dari cerita pengalaman pribadi maupun melalui media sosial masing-masing.
"Pariwisata Jateng tak kalah menarik dari daerah lain sehingga ini akan menjadi promosi positif bagi Jateng kepada rekan-rekan di negara asal para mahasiswa," ujarnya.
Minimal, kata dia, peserta mengunggah foto atau video selama mengikuti kegiatan ini sehingga menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung.
Baca juga: Mahasiswa mancanegara diajak kunjungi objek wisata di Jateng
Kegiatan Famtrip Jateng On the Spot yang berlangsung 27-29 September 2019 tersebut merupakan serangkaian acara Festival Jamu dan Kuliner 2019 yang dipusatkan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Mahasiswa dan sukarelawan dari berbagai negara seperti Prancis, Rwanda, Swedia, Kenya, Libya, dan Malaysia yang menempuh studi di Kota Semarang itu diajak mengunjungi objek wisata di Kabupaten Banyumas, Kebumen, serta Cilacap.
Objek wisata yang dikunjungi antara lain, Curug Telu, Goa Jatijajar, Benteng Pendem, dan Teluk Penyu, sedangkan kuliner khas yang disajikan adalah nasi nyangku dan wedang honje.
Salah seorang peserta Famtrip, Elliott Potter yang berasal dari Prancis mengagumi wisata alam berupa Goa Jatijajar.
Menurut dia, keaslian Goa Jatijajar yang masih terjaga saat ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.
"Saya sangat kagum dengan goa ini. Strukturnya bagus, sempat saya kira ini bikinan orang, ternyata ini alami. Sarana penunjangnya juga bagus, jalannya bagus dan penuh lampu penerangan, sangat menarik," katanya.
Baca juga: Mahasiswa mancanegara terpikat budaya Jateng
Kendati demikian, Elliott mengaku tidak terlalu banyak tahu sejarah dan informasi mengenai Goa Jatijajar sehingga perlu pemandu wisata untuk menjelaskan.
Secara keseluruhan, Elliott memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah karena menggelar kegiatan ini karena baginya kegiatan semacam ini dapat memberikan pengalaman yang menarik bagi wisatawan asing.
Kepala Disporapar Jateng Sinoeng N.Rachmadi mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini agar para peserta dapat mengeksplorasi keindahan pariwisata di Jateng bagian selatan.
Selain itu, para peserta yang berasal dari 15 negara ini dapat memromosikan keunggulan wisata Jateng, baik dari cerita pengalaman pribadi maupun melalui media sosial masing-masing.
"Pariwisata Jateng tak kalah menarik dari daerah lain sehingga ini akan menjadi promosi positif bagi Jateng kepada rekan-rekan di negara asal para mahasiswa," ujarnya.
Minimal, kata dia, peserta mengunggah foto atau video selama mengikuti kegiatan ini sehingga menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung.
Baca juga: Mahasiswa mancanegara diajak kunjungi objek wisata di Jateng