Magelang (ANTARA) - Ratusan warga dari berbagai elemen mengikuti aksi peduli sampah di Kota Magelang dalam rangka World Clean Up Day (WCUD) 2019 di daerah itu.

Siaran pers Humas Pemkot Magelang yang diterima di Magelang, Senin, menyebutkan kegiatan selain di alun-alun setempat, juga di sepanjang Jalan Pemuda, Jalan Ahmad Yani, dan Taman Lansia di depan Kompleks Rindam IV/Diponegoro di Kota Magelang.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis kegiatan itu pada akhir pekan lalu yang dibacakan Sekda Joko Budiyono mengatakan tema gerakan pungut sampah, sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Tengah, yakni "Jateng Kudu Resik" (Jawa Tengah harus bersih).

Ia mengatakan perilaku hidup bersih harus menjadi budaya masyarakat Jawa Tengah, termasuk di Kota Magelang.

"Kampanye gerakan pungut sampah yang dilaksanakan serentak di seluruh dunia ini, merupakan gerakan moral bagi seluruh penduduk dunia. Hal ini dilatarbelakangi dengan masih banyaknya warga yang belum peduli tentang kebersihan lingkungan dan gaya hidup sehat," katanya.

Baca juga: Wali Kota Magelang ajak warga kurangi sampah plastik

Berdasarkan hasil penelitian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2018, penduduk Indonesia yang telah tertib dalam penanganan sampah 28 persen,s edangkan sisanya atau lebih dari 71 persen dianggap masih kurang peduli dalam penanganan sampah.

"Tidak mengherankan jika sering kita lihat sampah yang ditaruh di sembarangan tempat, seperti di bawah pohon, di dekat tiang listrik dan di pinggir jalan. Bahkan, ada juga yang tidak segan membuang sampah dari dalam mobil yang sedang melaju, dan sampah dibuang ke sungai atau dibakar," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Sigit mengajak seluruh elemen masyarakat setempat lebih peduli terhadap penanganan sampah. 

Ia mengatakan masyarakat tak boleh hanya berpikir bahwa sampah harus keluar dari rumah, tetapi mengabaikan setelahnya.

"Terkadang orang menganggap selesai karena sudah membayar petugas pengangkut sampah. Bukan begitu, karena harusnya ditumbuhkan kepedulian dalam diri masing-masing bahwa sayalah yang paling bertanggungjawab terhadap sampah yang saya hasilkan," katanya.

Ia juga mendesak kepala OPD Kota Magelang dan pimpinan BUMD beserta seluruh jajarannya menjadi teladan masyarakat dalam pengurangan produksi sampah, terlebih sampah plastik.

"Mulai hari ini kurangi penggunaan air dalam kemasan plastik dan mulailah membiasakan minum dengan gelas kaca atau tumbler. Hindari penggunaan sedotan plastik, sterofoam dan alat-alat makan-minum sekali pakai," ujarnya.

Baca juga: Wawali Kota Magelang larang warganya bakar sampah

Ia menyebut hal itu penting dilakukan mengingat penggunaan plastik di negara ini sudah besar, mencapai 4,6 juta ton per tahun, sedangkan kemampuan daur ulang sampah plastik baru mencapai tujuh persen. 

"Artinya, plastik yang menjadi sampai luar biasa banyaknya,"katanya.

Ia juga mengatakan bahwa penilaian Adipura 2019 akan dilaksanakan tidak lama lagi sehingga seluruh elemen masyarakat setempat harus bersinergi, mendayagunakan seluruh kemampuan, dan kompak dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup.

"Tujuan akhirnya adalah mewujudkan kota kita yang sejuk, bersih, dan sehat sehingga Kota Magelang kembali meraih anugerah Adipura," katanya. (hms)

Baca juga: Wawali Kota Magelang larang warganya bakar sampah
Baca juga: Wali Kota Magelang ajak warga kurangi sampah plastik
 

Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024