Boyolali (ANTARA) - Ratusan warga di Desa Bojong dan Girirejo, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menerima bantuan air bersih dari Fraksi PDIP DPRD setempat, Jumat.

Kegiatan bakti sosial Fraksi PDIP Boyolali dengan droping air bersih sebanyak 40 tangki tersebut disambut antusias dengan antrean ratusan warga Desa Bojong, Wonosegoro.

Ratusan warga mendatangi lokasi droping dengan membawa berbagai jenis alat penyimpan air, antara lain jerigen, ember, galon air meneral, dan tempayan.

Baca juga: Droping 80 ribu meter kubik air bersih, bantu ribuan warga belasan kecamatan

Bahkan, sejumlah warga menyatakan menyambut gembira adanya bantuan air bersih di desanya, karena pasokan air selama ini masih kurang untuk memenuhi kebutuhan warga setempat.

Menurut Kepala Desa Bojong, Kecamatan Wonosegoro Gatot Madyo, warganya sangat kekurangan air bersih selama musim kemarau saat ini. Warga mengatasi mencari air di sungai-sungai yang sudah mengering untuk dibuat sumur kecil.

"Warga membuat sumur kecil di dasar sungai yang sudah mengering bisa mengeluarkan air sedikit demi sedikit untuk kebutuhan minum dan memasak," kata Gatot.

Warga Desa Bojong sangat membutuhkan air bersih, sehingga pihak desa sudah berupaya membuat penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).

Tetapi, lanjut dia, daerahnya tidak ada sumber mata air, sehingga pihaknya kemudian mengajukan surat bantuan droping air bersih untuk keperluan warga.

Baca juga: 5,3 juta liter air didistribusikan ke wilayah kekeringan di Banyumas

Ketua Fraksi PDIP DPRD Boyolali Marsono mengatakan kegiatan bakti sosial tersebut menyiapkan sebanyak 40 tangki bantuan air bersih untuk warga Wonosegoro yang mengalami kesulitan air selama musim kemarau.

Droping air bersih ini, kata dia, sebagai wujud kepedulian terhadap warga di Desa Bojong Kecamatan Wonosegoro yang mengalami kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kami akan menghabiskan sebanyak 40 tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga hingga pekan depan. Kebutuhan air warga waktunya masih jangka panjang, dan selain fokus di Bojong, juga Desa Gilirejo yang masih dinilai kekurangan air," katanya.

Ia menyatakan pihaknya melihat bantuan air bersih di wilayah Wonosegoro masih dinilai kurang, dan rata-rata menerima droping air satu tangki untuk kebutuhan 10 hari. Jumlah itu, untuk kebutuhan warga di dua RT, sehingga kebutuhannya masih sangat kurang.

Sebelumnya, menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Boyolali Bambang Sinungharjo, musim kemarau saat ini yang sudah kena dampaknya di wilayah Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamodro, Tamansari, Musuk, dan Kemusu.

Dikatakan, pihaknya hingga saat ini, sudah melakukan bantuan air bersih sebanyak 145 tangki.

"Kami pada anggaran tahun ini, telah menyediakan 338 tangki dari BPBD, 300 tangki (Kesra), dan 300-san lebih (donatur), sehingga ada 1.000 tangki lebih," kata Bambang Sinungharjo.

Baca juga: 11 desa kekeringan, PMI Banjarnegara salurkan air bersih

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024