Batang (ANTARA) - DPRD Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengapresiasi pemerintah daerah dan Kepolisian Resor (Polres) Batang yang telah menginisiasi terhadap gerakan moral antipolitik uang pada penyelenggaraan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang akan dilaksanakan 29 September 2019.
Ketua Sementara DPRD Kabupaten Batang Maulana Yusup di Batang, Kamis, mengatakan, gerakan moral merupakan awal yang baik untuk mengubah tradisi dan pola pikir masyarakat untuk memilih calon kepala desa.
"Itu menjadi momentum yang baik bagi calon kepala desa agar murni mendapat dukungan dari warga, yang tentunya harus didukung pula profesionalitas dan netralitas panitia," katanya saat acara deklarasi Pilkades Tanpa Praktik Politik Uang.
Ia menegaskan, dengan niat yang baik dan gerakan moral yang didukung profesional, serta netralitas panitia pilkades maka akan melahirkan kepala desa yang berkualitas dan membawa kemajuan desa.
Bupati Batang, Wihaji mengatakan, pilkades tanpa praktik politik uang merupakan gerakan moral dan bentuk ikhtiar yang tentunya harus mendapatkan dukungan dari semua elemen masyarakat.
"Pilkades aman, jujur, adil, bermartabat, dan beradab tanpa praktik politik uang jangan hanya sekadar dideklarasikan saja namun perlu dilaksanakan yang nantinya bisa menjadi percontohan pada penyelenggaraan pesta demokrasi," katanya.
Ia mengatakan, sebanyak 29 desa dari 205 desa telah menyatakan siap menggelar pilkades tanpa praktik politik uang.
"Oleh karena itu, kami berharap sebanyak 176 desa lainnya bisa mengikuti gerakan moral ini, yaitu pelaksanaan pilkades tanpa dikotori pemilihan yang transaksional," katanya.
Bupati menambahkan pemkab menjanjikan akan memberikan bantuan keuangan desa sebesar Rp100 juta hingga Rp200 juta bagi desa yang sukses menyelenggarakan pilkades tanpa praktik politik uang.
Ketua Sementara DPRD Kabupaten Batang Maulana Yusup di Batang, Kamis, mengatakan, gerakan moral merupakan awal yang baik untuk mengubah tradisi dan pola pikir masyarakat untuk memilih calon kepala desa.
"Itu menjadi momentum yang baik bagi calon kepala desa agar murni mendapat dukungan dari warga, yang tentunya harus didukung pula profesionalitas dan netralitas panitia," katanya saat acara deklarasi Pilkades Tanpa Praktik Politik Uang.
Ia menegaskan, dengan niat yang baik dan gerakan moral yang didukung profesional, serta netralitas panitia pilkades maka akan melahirkan kepala desa yang berkualitas dan membawa kemajuan desa.
Bupati Batang, Wihaji mengatakan, pilkades tanpa praktik politik uang merupakan gerakan moral dan bentuk ikhtiar yang tentunya harus mendapatkan dukungan dari semua elemen masyarakat.
"Pilkades aman, jujur, adil, bermartabat, dan beradab tanpa praktik politik uang jangan hanya sekadar dideklarasikan saja namun perlu dilaksanakan yang nantinya bisa menjadi percontohan pada penyelenggaraan pesta demokrasi," katanya.
Ia mengatakan, sebanyak 29 desa dari 205 desa telah menyatakan siap menggelar pilkades tanpa praktik politik uang.
"Oleh karena itu, kami berharap sebanyak 176 desa lainnya bisa mengikuti gerakan moral ini, yaitu pelaksanaan pilkades tanpa dikotori pemilihan yang transaksional," katanya.
Bupati menambahkan pemkab menjanjikan akan memberikan bantuan keuangan desa sebesar Rp100 juta hingga Rp200 juta bagi desa yang sukses menyelenggarakan pilkades tanpa praktik politik uang.