Magelang (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Arsip (Perpusip) Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah mengembangkan layanan teater mini sebagai upaya meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan dan memperkuat gerakan literasi, terutama untuk kalangan generasi muda.

"Saat ini kita sedang menambah koleksi film untuk ditayangkan di mini teater ini. Seluruhnya (film) bersifat edukatif dengan durasi kurang dari setengah jam," kata Kepala Dinas Perpusip Kota Magelang Isa Ashari dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis.

Teater mini Dinas Perpusip Kota Magelang itu menyerupai gedung bioskop dan dibuka untuk umum, terutama anak-anak sekolah, baik dari Kota Magelang maupun luar daerah setempat.

Baca juga: Pemkot Magelang dorong bakohumas beri informasi terkini pembangunan

Ia mengatakan kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Kota Magelang terus mengalami kenaikan. Saat ini, rata-rata lebih dari 300 orang per hari datang ke perpustakaan milik pemkot setempat yang berada di Jalan Kartini, Kecamatan Magelang Tengah itu.

"Apalagi saat 'week end' (akhir pekan) karena kita buka layanan setiap hari, tingkat kunjungan di hari libur malah lebih tinggi. Kita juga buka layanan sampai malam agar masyarakat terfasilitasi membaca buku," ujarnya.

Pihaknya saat ini juga sedang mengembangkan inovasi teater mini supaya terjadi peningkatan secara berkelanjutan atas kunjungan masyarakat ke perpustakaan daerah setempat tersebut.

"Program ini bisa menarik kunjungan anak-anak TK dan SD, serta melatih meningkatkan minat baca anak usia dini. Konten film yang ditayangkan harus benar-benar edukatif," kata dia.

Pihaknya merancang konsep teater mini yang menyerupai gedung bioskop, sedangkan sebelumnya berbentuk lesehan.

"Sekarang sudah dibuatkan kursi empuk dan bertingkat. Jadi, yang paling belakang paling tinggi dan semakin ke depan semakin rendah. Seperti tangga dan bioskop. Tapi filmnya beda dengan bioskop, karena yang kita tonjolkan adalah sisi mendidiknya," kata dia.

Terkait dengan koleksi buku bacaan, hingga saat ini Perpustakaan Kota Magelang telah memiliki 57.000 eksemplar dengan lebih dari 39.000 judul.

Disperpusip juga menerapkan model pencarian buku secara digital sehingga memudahkan pengunjung dalam memilih buku-buku bacaan yang dibutuhkan.

"Sudah setahun ini perpustakaan ini membuka layanan sampai malam pada saat 'week end'. Kita harapkan dengan tambahan jam buka layanan bisa menaikkan minat baca masyarakat," kata dia.

Baca juga: Telaah - Taman Kyai Langgeng, 32 tahun merangkai taman bunga

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024