Semarang (ANTARA) - DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng mengakui program pemerintah berupa bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2TB) untuk masyarakat berpenghasilan rendah masih belum berjalan di Jateng.
Ketua DPD REI Jateng MR Prijanto Rabu menjelaskan sebenarnya sudah ada calon penerima bantuan uang muka untuk pembelian rumah dari program BP2TB dari Sukoharjo, Jateng namun sampai sekarang belum cair.
"Program BP2TB ada kendala. Padahal sebenarnya antusias masyarakat terhadap program tersebut sangat tinggi," kata Prijanto disela acara peresmian Kantor Sekretariat REI Komisariat Kota Semarang.
Ia mengakui sebenarnya program pemberian bantuan uang muka senilai Rp40 juta kepada setiap debitur dari program tersebut bagus bagi masyarakat dan perbankan.
Melalui program tersebut, masyarakat akan dilihat kemampuan menabung, bisa membayar kredit pemilikan rumah (KPR), dan memiliki endapan tiga kali angsuran di tabungannya.
"Bahkan target dari skema tabungan tersebut sebenarnya sebanyak 12.000 unit, namun dari 2 unit yang sudah diajukan ke pusat juga belum turun," katanya.
Sebagai bagian penawaran solusi terhadap pemenuhan uang muka maupun kredit pemilikan rumah, DPD REI Jateng akhirnya mengandeng salah satu perbankan dan telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
Hasil kesepakatan bersama, perbankan tersebut memberikan tawaran kredit rumah yang diharapkan terjangkau dengan bunga sebesar 7,8 persen sampai Oktober 2019.
Kemudian bunga sebesar 8,8 persen selama dua tahun dan tahun berikutnya disesuaikan dengan besaran bunga bank yang berlaku
Ketua DPD REI Jateng MR Prijanto Rabu menjelaskan sebenarnya sudah ada calon penerima bantuan uang muka untuk pembelian rumah dari program BP2TB dari Sukoharjo, Jateng namun sampai sekarang belum cair.
"Program BP2TB ada kendala. Padahal sebenarnya antusias masyarakat terhadap program tersebut sangat tinggi," kata Prijanto disela acara peresmian Kantor Sekretariat REI Komisariat Kota Semarang.
Ia mengakui sebenarnya program pemberian bantuan uang muka senilai Rp40 juta kepada setiap debitur dari program tersebut bagus bagi masyarakat dan perbankan.
Melalui program tersebut, masyarakat akan dilihat kemampuan menabung, bisa membayar kredit pemilikan rumah (KPR), dan memiliki endapan tiga kali angsuran di tabungannya.
"Bahkan target dari skema tabungan tersebut sebenarnya sebanyak 12.000 unit, namun dari 2 unit yang sudah diajukan ke pusat juga belum turun," katanya.
Sebagai bagian penawaran solusi terhadap pemenuhan uang muka maupun kredit pemilikan rumah, DPD REI Jateng akhirnya mengandeng salah satu perbankan dan telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
Hasil kesepakatan bersama, perbankan tersebut memberikan tawaran kredit rumah yang diharapkan terjangkau dengan bunga sebesar 7,8 persen sampai Oktober 2019.
Kemudian bunga sebesar 8,8 persen selama dua tahun dan tahun berikutnya disesuaikan dengan besaran bunga bank yang berlaku