Solo (ANTARA) - Lima orang meninggal dunia di Kampung Beton Kelurahan Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, diduga akibat menenggak minuman keras oplosan.
Menurut Kepala Polresta Surakarta AKBP Andy Rifai di Solo, Rabu, mengatakan, kasus minuman keras oplosan yang dikonsumsi lima warga tersebut terjadi pada Senin (9/9) dan baru dilaporkan ke polisi, Rabu.
"Kami sedang melakukan penyelidikan dan mencari penjualnya untuk diproses. Polisi juga sedang mengumpulkan saksi untuk diminta keterangan terkait kasus minuman keras oplosan itu," kata Andy Rifai.
Selain itu, polisi juga menyelidiki sisa minuman keras (miras) oplosan yang dikonsumsi lima warga itu, untuk barang bukti dan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui apakah benar meninggalnya karena minuman keras oplosan.
Lima warga yang meninggal dunia diduga setelah mengonsumsi minuman keras oplosan itu, yakni Budiyono alias Ateng, warga RT 01/ RW 01 Sangkrah Pasar Kliwon Solo.
Agimailanto, warga Kampung Ampera RT 06/ RW 13 Sangkrah Pasar Kliwon, Solo. Joko Semedi, warga Mojolaban Sukoharjo. Iput, warga Palur Jaten Karanganyar dan Klowor, warga Jati Teken Mojolaban Sukoharjo.
Baca juga: Korban minuman oplosan terus berjatuhan, tiga tewas
Dua korban, Budiyono dan Agimailanto, dilaporkan meninggal Selasa (10/9). Sedangkan tiga lainnya, Joko, Iput dan Klowor dilaporkan meninggal dunia,pada Rabu ini.
Menurut Sri Lestari (36), salah satu keluarga korban Budiyono alias Ateng, pamannya Budiyono, sebelum meninggal dunia minum minuman keras oplosan bersama empat temannya pada Minggu (8/9).
Mereka kembali minum pada Senin (9/9). Namun, dia setelah pulang merasakan pusing.
Menurut dia, Budiyono yang dikira sakit masuk angin sempat dikerok tubuhnya oleh kakaknya, tetapi dia kemudian saat dilihat di kamarnya kemudian sudah meninggal dunia pada Selasa (10/9) sekitar pukul 05.30 WIB. Teman lainnya yang dilaporkan meninggal, Agimailanto.
Tiga korban jiwa lainnya yang diduga setelah mengosumsi minuman keras oplosan tersebut. yakni Joko Semedi, dan Iput. Sedangkan, Klowor meninggal di Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi Solo, Rabu sore.
Menurut Agung Santoso (35), salah satu tetangga korban lima korban meninggal dunia sebelumnya ada seorang penjual yang memberikan contoh minuman keras oplosan kepada mereka dengan gratis. Pedagang minuman keras oplosan itu, kini kabur dan sedang dicari oleh polisi.
Baca juga: Bupati Kudus instruksikan kades lapor dugaan peredaran miras
Menurut Kepala Polresta Surakarta AKBP Andy Rifai di Solo, Rabu, mengatakan, kasus minuman keras oplosan yang dikonsumsi lima warga tersebut terjadi pada Senin (9/9) dan baru dilaporkan ke polisi, Rabu.
"Kami sedang melakukan penyelidikan dan mencari penjualnya untuk diproses. Polisi juga sedang mengumpulkan saksi untuk diminta keterangan terkait kasus minuman keras oplosan itu," kata Andy Rifai.
Selain itu, polisi juga menyelidiki sisa minuman keras (miras) oplosan yang dikonsumsi lima warga itu, untuk barang bukti dan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui apakah benar meninggalnya karena minuman keras oplosan.
Lima warga yang meninggal dunia diduga setelah mengonsumsi minuman keras oplosan itu, yakni Budiyono alias Ateng, warga RT 01/ RW 01 Sangkrah Pasar Kliwon Solo.
Agimailanto, warga Kampung Ampera RT 06/ RW 13 Sangkrah Pasar Kliwon, Solo. Joko Semedi, warga Mojolaban Sukoharjo. Iput, warga Palur Jaten Karanganyar dan Klowor, warga Jati Teken Mojolaban Sukoharjo.
Baca juga: Korban minuman oplosan terus berjatuhan, tiga tewas
Dua korban, Budiyono dan Agimailanto, dilaporkan meninggal Selasa (10/9). Sedangkan tiga lainnya, Joko, Iput dan Klowor dilaporkan meninggal dunia,pada Rabu ini.
Menurut Sri Lestari (36), salah satu keluarga korban Budiyono alias Ateng, pamannya Budiyono, sebelum meninggal dunia minum minuman keras oplosan bersama empat temannya pada Minggu (8/9).
Mereka kembali minum pada Senin (9/9). Namun, dia setelah pulang merasakan pusing.
Menurut dia, Budiyono yang dikira sakit masuk angin sempat dikerok tubuhnya oleh kakaknya, tetapi dia kemudian saat dilihat di kamarnya kemudian sudah meninggal dunia pada Selasa (10/9) sekitar pukul 05.30 WIB. Teman lainnya yang dilaporkan meninggal, Agimailanto.
Tiga korban jiwa lainnya yang diduga setelah mengosumsi minuman keras oplosan tersebut. yakni Joko Semedi, dan Iput. Sedangkan, Klowor meninggal di Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi Solo, Rabu sore.
Menurut Agung Santoso (35), salah satu tetangga korban lima korban meninggal dunia sebelumnya ada seorang penjual yang memberikan contoh minuman keras oplosan kepada mereka dengan gratis. Pedagang minuman keras oplosan itu, kini kabur dan sedang dicari oleh polisi.
Baca juga: Bupati Kudus instruksikan kades lapor dugaan peredaran miras