Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, terus mendorong potensi Kampung Tidar Campur di ujung selatan Kota Magelang sebagai destinasi pariwisata baru berbasis teknologi dan informasi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang, Arif Barata Sakti di Magelang, Rabu, mengatakan inovasi diperlukan untuk mengangkat potensi dan pengembangan di suatu wilayah.
Hal ini selaras dengan rencana penguatan Sistem Inovasi Daerah (Sida) yang sudah menginjak tahun keempat di Kota Magelang.
"Sida dengan tema industrialisasi pariwisata berbasis teknologi dan berwawasan lingkungan telah menunjukkan progres dan tercapainya target yang digariskan. Melalui penguatan Sida, kami harapkan inovasi guna menyesuaikan dinamika maupun regulasi yang ada," katanya.
Baca juga: Telaah - Taman Kyai Langgeng, 32 tahun merangkai taman bunga
Ia mengatakan tim Sida terdiri atas berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), stakeholder terkait, dan masyarakat. Dengan adanya intervensi pemerintah dan pihak terkait ini, maka segala potensi bisa langsung dikembangkan dan persoalan dapat segera diatasi.
"Misalnya adalah persoalan terkait air limbah. Lalu, Disperindag Kota Magelang membuat perencanaan untuk membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) lewat tim Sida. Adanya tim ini diharapkan dapat memberikan campur tangan sehingga target pengembangan potensi bisa tercapai," katanya.
ia menuturkan seiring berjalannya Sida Kota Magelang yang dipusatkan di Kampung Tidar Campur ini, telah menunjukkan prestasi yang sangat membanggakan. Bahkan, Kota Magelang mendapatkan Anugerah Lembaga Litbang Berkinerja Peringkat Utama yang diterima Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito pada tahun 2018.
"Penghargaan ini menjadi luar biasa karena pada proses penerimaan penghargaan tersebut umumnya diawali dengan memperoleh penghargaan pada peringkat pratama tapi Kota Magelang mampu menorehkan prestasi langsung menempati peringkat utama," katanya.
Peneliti Balitbang Kota Magelang, Anjar Prasetyo sebagai narasumber Fasilitasi Penguatan Sida tahun 2019 di Galeri Inovasi, Kota Magelang, menjelaskan alasan Kampung Tidar Campur dijadikan sebagai progres Sida, hal ini tidak lain karena Kampung Tidar Campur punya potensi besar untuk dijadikan produk unggulan daerah.
"Di Tidar Campur sendiri punya potensi sangat kompleks. Ada industri tahu, kampung warna warni, taman anggrek, tower air, TPST, dan yang sedang digarap adalah pembangunan IPAL. Hampir semuanya merupakan andil dari tim Sida dan inisiasi dari warga setempat," katanya.
Ia menyampaikan dari sekian potensi tersebut maka Balitbang selaku koordinator lintas OPD dan stake holder terkait masalah Sida ini berkolaborasi untuk menciptakan Kampung Tidar Campur sebagai destinasi pariwisata berbasis teknologi informasi yang ramah lingkungan.
"Nantinya sesuai target Sida pada tahun 2021 kita harapkan Kampung Tidar Campur bisa menjadi objek pariwisata berbasis teknologi yang tetap memperhatikan estetika maupun lingkungan. Tidak hanya pariwisata saja, tetapi beragam inovasi, industri, dan lainnya juga tersedia di sana," katanya. (hms).
Baca juga: Wawali Kota Magelang larang warganya bakar sampah
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang, Arif Barata Sakti di Magelang, Rabu, mengatakan inovasi diperlukan untuk mengangkat potensi dan pengembangan di suatu wilayah.
Hal ini selaras dengan rencana penguatan Sistem Inovasi Daerah (Sida) yang sudah menginjak tahun keempat di Kota Magelang.
"Sida dengan tema industrialisasi pariwisata berbasis teknologi dan berwawasan lingkungan telah menunjukkan progres dan tercapainya target yang digariskan. Melalui penguatan Sida, kami harapkan inovasi guna menyesuaikan dinamika maupun regulasi yang ada," katanya.
Baca juga: Telaah - Taman Kyai Langgeng, 32 tahun merangkai taman bunga
Ia mengatakan tim Sida terdiri atas berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), stakeholder terkait, dan masyarakat. Dengan adanya intervensi pemerintah dan pihak terkait ini, maka segala potensi bisa langsung dikembangkan dan persoalan dapat segera diatasi.
"Misalnya adalah persoalan terkait air limbah. Lalu, Disperindag Kota Magelang membuat perencanaan untuk membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) lewat tim Sida. Adanya tim ini diharapkan dapat memberikan campur tangan sehingga target pengembangan potensi bisa tercapai," katanya.
ia menuturkan seiring berjalannya Sida Kota Magelang yang dipusatkan di Kampung Tidar Campur ini, telah menunjukkan prestasi yang sangat membanggakan. Bahkan, Kota Magelang mendapatkan Anugerah Lembaga Litbang Berkinerja Peringkat Utama yang diterima Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito pada tahun 2018.
"Penghargaan ini menjadi luar biasa karena pada proses penerimaan penghargaan tersebut umumnya diawali dengan memperoleh penghargaan pada peringkat pratama tapi Kota Magelang mampu menorehkan prestasi langsung menempati peringkat utama," katanya.
Peneliti Balitbang Kota Magelang, Anjar Prasetyo sebagai narasumber Fasilitasi Penguatan Sida tahun 2019 di Galeri Inovasi, Kota Magelang, menjelaskan alasan Kampung Tidar Campur dijadikan sebagai progres Sida, hal ini tidak lain karena Kampung Tidar Campur punya potensi besar untuk dijadikan produk unggulan daerah.
"Di Tidar Campur sendiri punya potensi sangat kompleks. Ada industri tahu, kampung warna warni, taman anggrek, tower air, TPST, dan yang sedang digarap adalah pembangunan IPAL. Hampir semuanya merupakan andil dari tim Sida dan inisiasi dari warga setempat," katanya.
Ia menyampaikan dari sekian potensi tersebut maka Balitbang selaku koordinator lintas OPD dan stake holder terkait masalah Sida ini berkolaborasi untuk menciptakan Kampung Tidar Campur sebagai destinasi pariwisata berbasis teknologi informasi yang ramah lingkungan.
"Nantinya sesuai target Sida pada tahun 2021 kita harapkan Kampung Tidar Campur bisa menjadi objek pariwisata berbasis teknologi yang tetap memperhatikan estetika maupun lingkungan. Tidak hanya pariwisata saja, tetapi beragam inovasi, industri, dan lainnya juga tersedia di sana," katanya. (hms).
Baca juga: Wawali Kota Magelang larang warganya bakar sampah