Temanggung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, saat ini mendistribusikan air bersih di 11 desa yang mengalami kekeringan,kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi.
Gito di Temanggung, Selasa, mengatakan sebanyak 11 desa tersebut tersebar di enam kecamatan terdiri atas 3.187 keluarga atau 11.382 jiwa.
Ia menyebutkan enam kecamatan yang terdampak kekeringan, yakni Tlogomulyo, Selopampang, Tembarak, Kandangan, Kranggan dan Kaloran.
Di Kecamatan Tlogomulyo terdapat satu desa terdampak kekeringan, yakni Dusun Dampit Desa Losari. Kemudian di Kecamatan Selopampang terdapat tiga desa terdampak kekeringan, antara lain Desa Jetis di tiga lokasi, masing-masing Dusun Jetis, Dusun Kemirikerep dan SDN 2 Jetis, Desa Ngaditirto di Pondok Pesantren Darul Muttaqien dan Desa Tanggulanom.
Kemudian untuk Kecamatan Tembarak di Dusun Drono Desa Drono. Untuk Kecamatan Kandangan terdapat dua desa terdampak kekeringan, yakni Desa Tlogopucang yang tersebar di tujuh dusun, meliputi Dusun Dringo, Wonosari, Karangtengah, Clemik, Roworejosari, Kartomargomulyo dan Tlogopucang. Satu desa lain yakni Desa Gesing, tepatnya di SMP Negeri 2 Kandangan.
Baca juga: 500 hektare tanaman padi di Banyumas puso akibat kekeringan
Di Kecamatan Kranggan BPBD menyalurkan air bersih ke Dusun Sejarak Desa Gentan. Kecamatan Kaloran terdapat tiga desa terdampak, yakni Dusun Jagang Desa Kalimanggis, Dusun Bugen dan Dakaran Desa Geblog serta Dusun Keniten dan Tepusen Desa Tepusen.
"Desa-desa tersebut mengalami kekeringan karena sumber air mengering dan membutuhkan bantuan air bersih di musim kemarau ini, jadi kami berupaya droping air bersih," katanya.
Ia berharap bantuan air bersih tersebut dapat membantu meringankan kebutuhan masyarakat.
Ia menuturkan pihaknya menyiagakan sebanyak lima unit tangki air untuk mendistribusikan air bersih.
Bantuan air bersih yang disalurkan, meliputi bantuan BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Temanggung, CSR Bank Jateng, Garuda Putih, dan Berbagi Info Temanggung.
Baca juga: BPBD Cilacap kehabisan anggaran bantuan air bersih
Baca juga: BMKG: Banjarnegara mulai masuki puncak musim kemarau
Gito di Temanggung, Selasa, mengatakan sebanyak 11 desa tersebut tersebar di enam kecamatan terdiri atas 3.187 keluarga atau 11.382 jiwa.
Ia menyebutkan enam kecamatan yang terdampak kekeringan, yakni Tlogomulyo, Selopampang, Tembarak, Kandangan, Kranggan dan Kaloran.
Di Kecamatan Tlogomulyo terdapat satu desa terdampak kekeringan, yakni Dusun Dampit Desa Losari. Kemudian di Kecamatan Selopampang terdapat tiga desa terdampak kekeringan, antara lain Desa Jetis di tiga lokasi, masing-masing Dusun Jetis, Dusun Kemirikerep dan SDN 2 Jetis, Desa Ngaditirto di Pondok Pesantren Darul Muttaqien dan Desa Tanggulanom.
Kemudian untuk Kecamatan Tembarak di Dusun Drono Desa Drono. Untuk Kecamatan Kandangan terdapat dua desa terdampak kekeringan, yakni Desa Tlogopucang yang tersebar di tujuh dusun, meliputi Dusun Dringo, Wonosari, Karangtengah, Clemik, Roworejosari, Kartomargomulyo dan Tlogopucang. Satu desa lain yakni Desa Gesing, tepatnya di SMP Negeri 2 Kandangan.
Baca juga: 500 hektare tanaman padi di Banyumas puso akibat kekeringan
Di Kecamatan Kranggan BPBD menyalurkan air bersih ke Dusun Sejarak Desa Gentan. Kecamatan Kaloran terdapat tiga desa terdampak, yakni Dusun Jagang Desa Kalimanggis, Dusun Bugen dan Dakaran Desa Geblog serta Dusun Keniten dan Tepusen Desa Tepusen.
"Desa-desa tersebut mengalami kekeringan karena sumber air mengering dan membutuhkan bantuan air bersih di musim kemarau ini, jadi kami berupaya droping air bersih," katanya.
Ia berharap bantuan air bersih tersebut dapat membantu meringankan kebutuhan masyarakat.
Ia menuturkan pihaknya menyiagakan sebanyak lima unit tangki air untuk mendistribusikan air bersih.
Bantuan air bersih yang disalurkan, meliputi bantuan BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Temanggung, CSR Bank Jateng, Garuda Putih, dan Berbagi Info Temanggung.
Baca juga: BPBD Cilacap kehabisan anggaran bantuan air bersih
Baca juga: BMKG: Banjarnegara mulai masuki puncak musim kemarau