Jakarta (ANTARA) - Sejumlah mitra pengemudi taksi daring Gojek dari komunitas yang mengatasnamakan diri sebagai Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (Oraski) dan beberapa komunitas di bawahnya melakukan unjuk rasa di depan kantor pusat PT Gojek Indonesia di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin.
Yani Rachmadan, koordinator aksi dari komunitas itu, menyebut bahwa tuntutan yang mereka bawa adalah terkait penolakan insentif baru yang diberlakukan Gojek terhadap para mitra pengemudi.
“Awalnya kita skema 21 trip, insentif Rp400.000, sekarang trip dinaikkan jadi 25 dan insentif diturunkan jadi Rp300.000,” kata Yani.
Dia menambahkan bahwa skema insentif tersebut tidak manusiawi.
Baca juga: Mitra Gojek unjuk rasa, kendaraan terjebak macet
“Waktu kita 24 jam, dengan kondisi jalan di Jakarta mustahil mendapat 25 trip, makanya banyak teman yang meninggal di mobil karena kelelahan,” ujar dia.
Oraski mengklaim bahwa penerapan insentif baru yang mulai berlaku pada Senin (29/7) pekan lalu tidak melibatkan pihak mitra.
“Memang ada pemberitahuan, tapi dalam batas wacana. Asumsi kita tidak manusiawi, tapi tetap diberlakukan sama Gojek,” tambah Yana.
Yana juga menyebut, massa Oraski yang berunjuk rasa di luar berasal dari Jakarta dan daerah seperti Bandung, Garut, Palembang, dan Lampung dan diklaim sebanyak 1.200 orang.
Baca juga: Tentang rencana penghapusan diskon, ini tanggapan Gojek dan Grab
Selain massa di luar, ada sepuluh orang perwakilan komunitas itu termasuk ketua umum mereka yang menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pihak Gojek.
Berdasarkan pantauan Antara, hingga pukul 12.00 WIB ratusan mobil para pengemudi diparkir di sekitar lokasi unjuk rasa, di antaranya di akses jalan masuk mobil Pasaraya dan Blok M Square, serta dua jalur di kedua ruas Jalan Iskandarsyah dan Jalan Aditiyawarman.
Hal tersebut berimbas terhadap kondisi lalu lintas sekitar yang tersendat.