Boyolali (ANTARA) -                                      

Sebanyak 165 warga binaan Rumah Tahanan Negara Kelas II A Boyolali, Jawa Tengah, mendapatkan sejumlah paket bantuan kemanusiaan dari Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah (ACT Jateng).

Adapun isi dari paket yang disalurkan pada hari Sabtu (3/8) tersebut berupa sabun mandi, parfum, bikuit, dan susu UHT, demikian informasi Ardiyan selaku Koordinator Relawan ACT yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jawa Tengah.

“Program bantuan paket kemanusiaan ini insya Allah akan terus  ACT distribusikan untuk masyarakat yang membutuhkan, bantuan kepada warga binaan penghuni Rutan di Boyolali ini merupakan yang ketiga setelah minggu lalu kita lakukan di Salatiga,” terang Ardiyan.

Sementara itu Kepala Rutan Kelas II A Boyolali, Muhammad Ali, memberikan apresiasi positif atas terlaksananya kegiatan berbagi yang diinisiasi ACT. “Selama ini jarang sekali ada bantuan dari pihak luar, makanya saya berterimakasih sekali kepada ACT dan seluruh donatur yang sudah peduli dan mau berbagi kepada saudara kita disini,” tuturnya.

Siang itu, para warga binaan dikumpulkan dan berbaris rapi di halaman rutan menunggu tim MRI-ACT berkeliling memberikan paket bantuan satu per satu.

“Alhamdulillah, teman-teman saya dengan sabar berbaris karena memang sudah kita pastikan semua akan mendapatkan paket bantuan,” ujar Ardiyan yang juga pernah mendekam di penjara beberapa tahun yang lalu.

Beni, salah seorang narapidana, mengaku senang mendapatkan bantuan dari ACT. “Ya, senang sekali ada yang memerhatikan kami, berapa pun bantuan yang diberikan sangat berarti untuk warga di sini. Apalagi dikunjungi teman lama saya (Ardiyan) ketika masih sama-sama dipenjara,” ungkap Beni sambil tertawa kepada Tim ACT.

Program distribusi paket bantuan kemanusiaan, menurut Kepala Cabang ACT Jateng, Sri Suroto akan disebar ke berbagai kabupaten kota di Jawa Tengah.

“Minggu kemarin di Salatiga, pekan ini di Boyolali, kami rencanakan pekan berikutnya di Kabupaten Semarang disusul Kabupaten Kudus, dan beberapa kota lainnya setelah dilakukan pendataan oleh tim relawan MRI yang terjun langsung di lokasi,” tutup Suroto.


Pewarta : KSM
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024