Magelang (ANTARA) - Ketua Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (Baveti) Jawa Tengah yang juga sekaligus Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menjuarai ITF Seniors International Tennis Tournament bertajuk "Baveti Indonesia Open 2019" di Jakarta.
Keterangan pers Humas Pemkot Magelang yang diterima di Magelang, Senin, menyebutkan pada turnamen tersebut, Sigit berpasangan dengan Mulyono, berhasil mengalahkan pasangan Didik Gunanto dan Samidi di partai final kategori usia 60 tahun (U-60).
Sigit mengatakan kemenangan itu pemacu semangat atlet-atlet muda tenis, terutama di wilayah Kota Magelang dan Jawa Tengah. Raihan juara itu pun dipersembahkan untuk masyarakat Jawa Tengah dan seluruh pencinta tenis se-Indonesia.
"Tidak menyangka bisa mendapatkan gelar juara, karena atlet-atlet yang ikut rata-rata adalah legenda tenis. Kami cukup beruntung bisa memenangkannya," katanya.
Sigit berharap prestasi itu dapat memotivasi atlet-atlet junior, agar tidak menyerah dan terus berlatih untuk menorehkan prestasi yang lebih tinggi lagi.
"Kalau yang tua saja bisa, kenapa yang muda tidak. Ini bisa jadi motivasi," ujarnya.
Turnamen Baveti Senior diikuti 295 peserta berasal dari 18 negara. Ajang itu kesempatan untuk meraih Federasi Tenis International Seniors karena peraih juara akan memperoleh 140 poin.
"Untuk petenis asing berjumlah 38 orang dan peserta dalam negeri sejumlah 257 petenis dari 23 provinsi di Indonesia yang merupakan anggota Pengurus Pusat Baveti," kata Ketua pnitia pelaksana, Johnny Lontoh.
Selain itu, 38 petenis asing berasal dari Argentina, Ghana, Inggris, Hong Kong, Tiongkok, India, Amerika, Australia, Thailand, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara lainnya.
Mereka bertarung memperebutkan gelar juara di ajang yang dihelat di Elite Club Epicentrum, Kuningan, Jakarta, mulai 31 Juli-4 Agustus 2019.
Ketua Umum PP Baveti Theo L. Sambuaga mengatakan kejuaraan itu kesempatan untuk meraih ITF Seniors poin yang cukup signifikan.
Diakui pada 2017 dengan Grade 5, juara memperoleh 40 point sedangkan sekarang meningkat menjadi Grade 2 dan juara dapat memperoleh 140 point.
"Kejuaraan internasional ini merupakan mata rantai dari ITF Seniors Circuit 2019 dan menyandang Grade 2. Tentunya menjadi incaran pemain internasional yang sudah memiliki ranking dan berusaha meningkatkan pointnya," katanya.
Tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua kali, setelah sukses menyelenggarakan yang pertama pada 2017. Kejuaraan itu adalah "signature tournament" PP Baveti di 2019 dalam rangka memperingati HUT Ke-74 RI.
Kelompok usia yang dipertandingkan baik singel dan dobel untuk laki-laki adalah 40+, 45+, 50+, 55+, 60+, 65+ dan 70+ sedangkan untuk perempuan adalah 40+, 50+ dan 60+. Pengelompokan itu sesuai dengan aturan ITF Seniors.
Dia mengatakan olahraga terbukti milik semua umur. Mereka dari usia dini, para atlet elite hingga master harus bergerak, berolahraga yang tentunya dicari tidak sekadar prestasi, melainkan kebugaran dan kesehatan.
"Semoga para master dan 'legend' ini bisa menginsprasi para atlet muda, khususnya di Indonesia. Supaya muncul Yustedjo baru, Yayuk baru. Semoga Baveti bisa membantu mengawal adik-adik potensial, sehingga saat usia emas bisa warnai prestasi tenis dan kibarkan bendera Merah Putih," ujarnya. (hms)
Keterangan pers Humas Pemkot Magelang yang diterima di Magelang, Senin, menyebutkan pada turnamen tersebut, Sigit berpasangan dengan Mulyono, berhasil mengalahkan pasangan Didik Gunanto dan Samidi di partai final kategori usia 60 tahun (U-60).
Sigit mengatakan kemenangan itu pemacu semangat atlet-atlet muda tenis, terutama di wilayah Kota Magelang dan Jawa Tengah. Raihan juara itu pun dipersembahkan untuk masyarakat Jawa Tengah dan seluruh pencinta tenis se-Indonesia.
"Tidak menyangka bisa mendapatkan gelar juara, karena atlet-atlet yang ikut rata-rata adalah legenda tenis. Kami cukup beruntung bisa memenangkannya," katanya.
Sigit berharap prestasi itu dapat memotivasi atlet-atlet junior, agar tidak menyerah dan terus berlatih untuk menorehkan prestasi yang lebih tinggi lagi.
"Kalau yang tua saja bisa, kenapa yang muda tidak. Ini bisa jadi motivasi," ujarnya.
Turnamen Baveti Senior diikuti 295 peserta berasal dari 18 negara. Ajang itu kesempatan untuk meraih Federasi Tenis International Seniors karena peraih juara akan memperoleh 140 poin.
"Untuk petenis asing berjumlah 38 orang dan peserta dalam negeri sejumlah 257 petenis dari 23 provinsi di Indonesia yang merupakan anggota Pengurus Pusat Baveti," kata Ketua pnitia pelaksana, Johnny Lontoh.
Selain itu, 38 petenis asing berasal dari Argentina, Ghana, Inggris, Hong Kong, Tiongkok, India, Amerika, Australia, Thailand, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara lainnya.
Mereka bertarung memperebutkan gelar juara di ajang yang dihelat di Elite Club Epicentrum, Kuningan, Jakarta, mulai 31 Juli-4 Agustus 2019.
Ketua Umum PP Baveti Theo L. Sambuaga mengatakan kejuaraan itu kesempatan untuk meraih ITF Seniors poin yang cukup signifikan.
Diakui pada 2017 dengan Grade 5, juara memperoleh 40 point sedangkan sekarang meningkat menjadi Grade 2 dan juara dapat memperoleh 140 point.
"Kejuaraan internasional ini merupakan mata rantai dari ITF Seniors Circuit 2019 dan menyandang Grade 2. Tentunya menjadi incaran pemain internasional yang sudah memiliki ranking dan berusaha meningkatkan pointnya," katanya.
Tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua kali, setelah sukses menyelenggarakan yang pertama pada 2017. Kejuaraan itu adalah "signature tournament" PP Baveti di 2019 dalam rangka memperingati HUT Ke-74 RI.
Kelompok usia yang dipertandingkan baik singel dan dobel untuk laki-laki adalah 40+, 45+, 50+, 55+, 60+, 65+ dan 70+ sedangkan untuk perempuan adalah 40+, 50+ dan 60+. Pengelompokan itu sesuai dengan aturan ITF Seniors.
Dia mengatakan olahraga terbukti milik semua umur. Mereka dari usia dini, para atlet elite hingga master harus bergerak, berolahraga yang tentunya dicari tidak sekadar prestasi, melainkan kebugaran dan kesehatan.
"Semoga para master dan 'legend' ini bisa menginsprasi para atlet muda, khususnya di Indonesia. Supaya muncul Yustedjo baru, Yayuk baru. Semoga Baveti bisa membantu mengawal adik-adik potensial, sehingga saat usia emas bisa warnai prestasi tenis dan kibarkan bendera Merah Putih," ujarnya. (hms)