Semarang (ANTARA) - Pemadaman (blackout) di Pulau Jawa yang berimbas pada aktivitas warga di sejumlah kota hendaknya menjadi pemicu Perusahaan Listrik Negara untuk meningkatkan kinerjanya agar kasus serupa tidak terulang kembali.

I Made Suprateka, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, pun meminta maaf atas pemadaman yang terjadi akibat Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (off). Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.  

Tidak cukup memohon maaf atas pemadaman yang terjadi pada Minggu (4-8-2019) siang, tetapi PLN perlu langkah antisipatif agar kenyamanan publik tidak terusik. Apalagi, sampai menganggu perjalanan kereta rel listrik yang membuat sejumlah penumpang panik. Bahkan, ada di antara mereka yang tidak bisa melanjutkan perjalan ke tempat tujuan karena KRL berhenti di tengah jalan.

Keterangan I Made Suprateka yang sempat tersebar melalui grup WA juga menjelaskan bahwa gangguan pada transmisi SUTET 500 kV di Jawa Barat mengakibatkan padamnya sejumlah area, yakni Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.

Dijelaskan pula, dari sisi perbaikan penyebab gangguan sudah dilaksanakan pengamanan kawat baja tanah atau ground steel wire (GSW) yang putus, dan penyalaan kembali gas turbin di Suralaya. Penjelasan berikutnya, akan dilaksanakan scanning assessment (penilaian pemindaian) kondisi GSW yang setipe. PLN juga mengatur beban dari unit pelayanan pengatur beban (UP2B) untuk meminimalkan pemadaman.

Langkah cepat PLN pasca-blackout patut diapresiasi. Namun, ke depan, tampaknya perlu backup terhadap semua sarana dan prasarana yang berubungan dengan publik. Jika Gas Trubin 1 mengalami gangguan, PLN dalam waktu singkat menggunakan cadangan (alat serupa) guna menjaga pasokan listrik. Dengan demikian, transportasi massal yang bergantung pada listrik tidak terimbas. Begitu pula, jaringan internet sejumlah provider tidak terganggu sehingga pebisnis daring tidak mengalami kerugian.

Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024