Solo (ANTARA) - Inflasi yang terjadi di Kota Solo pada bulan Juli mengalami penurunan menjadi 0,38 persen dari bulan sebelumnya sebesar 0,45 persen seiring dengan penurunan harga sejumlah komoditas, salah satunya beras.
"Memang ada beberapa komoditas turun harga, tetapi ada beberapa juga yang naik. Kali ini laju inflasi masih didominasi oleh kenaikan harga bahan makanan dengan kontribusi sebesar 0,24 persen," kata Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Herminawati di Solo, Kamis.
Baca juga: Ganjar: Solo Batik Carnival jadikan pariwisata kian meriah
Selanjutnya, untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan kontribusi sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen.
"Sedangkan kelompok sandang kontribusinya sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan menyumbang sebesar 0,01 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi serta jasa keuangan berkontribusi sebesar 0,02 persen," katanya.
Ia mengatakan untuk kelompok bahan makanan, komoditas cabai memberikan pengaruh cukup besar mengingat saat ini harganya terus mengalami kenaikan.
Sebagaimana diketahui, harga cabai rawit merah saat ini mencapai lebih dari Rp70.000/kg.
"Memang kalau dilihat dari komoditas utama penyumbang laju inflasi, komoditas cabai rawit menduduki posisi pertama dengan angka 0,15 persen, kemudian cabai merah sebesar 0,08 persen, dan cabai hijau sebesar 0,05 persen," katanya.
Terkait hal itu, Kepala Seksi Bina Usaha dan Tertib Niaga Dinas Perdagangan Kota Surakarta Veronica Erna mengatakan harga komoditas cabai tergantung dari musim.
"Saat ini petani di Jawa kebanyakan mengalami gagal panen maupun kerusakan barang. Bahkan beberapa lahan pertanian kekurangan air sehingga menghambat produksi dari cabai itu sendiri. Kondisi ini yang akhirnya berdampak pada kenaikan harga," katanya.
Baca juga: Tol Solo-Bandara Yogyakarta dilelang Agustus 2019
"Memang ada beberapa komoditas turun harga, tetapi ada beberapa juga yang naik. Kali ini laju inflasi masih didominasi oleh kenaikan harga bahan makanan dengan kontribusi sebesar 0,24 persen," kata Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Herminawati di Solo, Kamis.
Baca juga: Ganjar: Solo Batik Carnival jadikan pariwisata kian meriah
Selanjutnya, untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan kontribusi sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen.
"Sedangkan kelompok sandang kontribusinya sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan menyumbang sebesar 0,01 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi serta jasa keuangan berkontribusi sebesar 0,02 persen," katanya.
Ia mengatakan untuk kelompok bahan makanan, komoditas cabai memberikan pengaruh cukup besar mengingat saat ini harganya terus mengalami kenaikan.
Sebagaimana diketahui, harga cabai rawit merah saat ini mencapai lebih dari Rp70.000/kg.
"Memang kalau dilihat dari komoditas utama penyumbang laju inflasi, komoditas cabai rawit menduduki posisi pertama dengan angka 0,15 persen, kemudian cabai merah sebesar 0,08 persen, dan cabai hijau sebesar 0,05 persen," katanya.
Terkait hal itu, Kepala Seksi Bina Usaha dan Tertib Niaga Dinas Perdagangan Kota Surakarta Veronica Erna mengatakan harga komoditas cabai tergantung dari musim.
"Saat ini petani di Jawa kebanyakan mengalami gagal panen maupun kerusakan barang. Bahkan beberapa lahan pertanian kekurangan air sehingga menghambat produksi dari cabai itu sendiri. Kondisi ini yang akhirnya berdampak pada kenaikan harga," katanya.
Baca juga: Tol Solo-Bandara Yogyakarta dilelang Agustus 2019