Purwokerto (ANTARA) - Kenaikan harga cabai diprediksi masih memicu inflasi pada Juli 2019 di Purwokerto dan Cilacap, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Agus Chusaini.

"Inflasi di Purwokerto dan Cilacap diperkirakan masih bersumber dari kenaikan harga beberapa komoditas bahan makanan terutama cabai," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Menurut dia, peningkatan harga komoditas bahan makanan tersebut terjadi seiring dengan terbatasnya pasokan pada musim kemarau.

Kendati demikian, dia memperkirakan inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada bulan Juli 2019 masih berada dalam rentang target 3,5 persen plus minus 1 persen.

"Inflasi diperkirakan tertahan oleh normalisasi tarif angkutan antarkota dan sebagian bahan makanan lain, seperti bawang merah dan daging ayam ras," katanya.

Agus mengakui pada Juni 2019, Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,54 persen atau lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan Mei yang sebesar 0,48 persen.

Akan tetapi, inflasi bulan Juni di Purwokerto terpantau lebih rendah dibandingkan inflasi di Cilacap yang sebesar 0,75 persen, Jawa Tengah yang sebesar 0,60 persen, dan nasional yang sebesar 0,55 persen.

Menurut dia, salah satu komoditas yang turut menyumbang terjadinya inflasi pada Juni 2019 adalah cabai merah dan cabai hijau.

Sementara berdasarkan pantauan di Pasar Manis Purwokerto, harga cabai rawit merah kembali melonjak setelah bertahan pada kisaran Rp77.000-Rp78.000 per kilogram selama beberapa hari naik menjadi Rp80.000 per kilogram.

Sementara harga cabai rawit hijau dalam dua pekan terakhir masih bertahan pada kisaran Rp72.000-Rp73.000 per kilogram, sedangkan cabai merah besar dan cabai merah keriting bertahan pada kisaran Rp65.000 per kilogram setelah turun dari Rp70.000 per kilogram.

Penurunan harga juga terjadi pada bawang merah dari Rp33.000 per kilogram menjadi Rp31.000 per kilogram dan bawang putih turun dari Rp37.000 per kilogram menjadi Rp36.000 per kilogram. 
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024