Semarang (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap menyemangati para guru pengabdi yang berjuang mencerdaskan anak bangsa dengan menyalurkan tunjangan kepada 13 guru di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Program beaguru ini bertujuan untuk menyokong kebutuhan guru berdedikasi di pelosok agar terus bersemangat memberikan pendidikan terbaik bagi para siswa di daerah terpencil.

“Program beaguru ini adalah program baru dan pertama kali kita jalankan di Pulau Alor. Target kita nantinya ada 100 guru yang akan menerima beaguru dari Global Zakat-ACT selama beberapa bulan ke depan," papar Apiko Joko Mulyono, dari Tim Global Zakat-ACT dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Kamis.

Ia menambahkan, “Kondisi guru di pelosok butuh perhatian kita semua, utamanya soal kesejahteraan guru. Atas dasar itulah kami mencoba mengapresiasi pengabdian mereka demi ikut mencerdaskan anak-anak bangsa." 

Beaguru ini, ujar dia, diharapkan bisa membantu ekonomi mereka dan menyemangati mereka dalam mengajar anak-anak kita di tepian negeri 

Para guru yang mendapat apresiasi tersebut berasal dari empat sekolah yang berada di Pulau Alor, di antaranya adalah guru di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) An-Nur Dua, Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darussalam Timu Abang, Madrasah Tsanawiyah (MTS) Babul Rahmat, dan Sekolah Dasar Negeri Fulangkai. 

Program beaguru sendiri merupakan bagian dari program Pendidikan Tepian Negeri yang diinisiasi oleh ACT. 


Beasiswa dan perlengkapan sekolah

Selain pemberian beaguru, pembangunan pendidikan di tepian negeri juga diwujudkan dengan pembangunan sekolah dan pemberian beasiswa serta perlengkapan sekolah.

Mengabdi menjadi guru terkadang bukanlah sebuah jalan mudah, terutama untuk guru-guru yang masih berstatus honorer dan mengabdi di pelosok Indonesia.

Tantangan untuk terus memajukan pendidikan anak bangsa terus saja muncul, misalnya, sulitnya akses menuju sekolah, fasilitas sekolah yang belum memadai, hingga minimnya pendapatan para guru.

Abdullah Djahikada, penerima beaguru, menyampaikan rasa syukurnya ketika mendapat apresiasi ini. 

"Alhamdulillah, beaguru ini bisa mencukupi kebutuhan hidup kami. Kami berharap mudah-mudahan ini bisa berlanjut secara rutin. Sumber pendapatan kami dari dana BOS setiap triwulannya, dan kami gunakan untuk menghidupi keluarga kami," kata Abdullah.

Ke depan, Program Beaguru akan menyasar guru-guru di 19 sekolah yang pernah dibangun oleh Global Zakat-ACT di tepian negeri. 

"Alhamdulillah, sambutan para guru swasta maupun negeri menyatakan sangat terbantu dengan beaguru yang kami berikan kepada mereka," kata Apiko. 

ACT-Global Zakat berharap beaguru yang diberikan dapat memotivasi para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tepian negeri. 
"Tentu ke depannya program beaguru ini akan terus berlanjut dan bisa menjangkau lebih banyak lagi penerima manfaat, yaitu guru-guru yang masih berkekurangan secara ekonomi di rumah tangganya sehingga ke depan mereka bisa fokus mencerdaskan anak-anak bangsa di tepian negeri," tutup Apiko. 
 

Pewarta : KSM
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024