Cilacap (ANTARA) - Sebanyak 1.000 bibit tanaman mangrove ditanam di Kawasan laguna Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup 2019 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap dan Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.
Penanaman mangrove yang dipusatkan di Arboretum Mangrove "Kolak Sekancil", Kawasan Konservasi Laguna Segara Anakan, Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Rabu, melibatkan berbagai instansi dan anggota Pramuka Saka Kalpataru.
Saat memberi sambutan, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman mengharapkan peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Cilacap yang mengusung tema "Biru Langitku, Hijau Bumiku" merupakan semangat untuk melestarikan lingkungan karena dua ungkapan dalam tema tersebut saling berkaitan.
Baca juga: Keberadaan buaya muara di Segara Anakan Cilacap terus ditelusuri
"Kalau buminya hijau, langit pun akan menjadi biru. Kalau semua tanaman di hutan itu hilang, langit tidak akan menjadi biru, yang ada mungkin hanya kepulan-kepulan asap dari polusi-polusi udara," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup terutama dari Pertamina RU IV Cilacap yang tidak kenal lelah untuk menghijaukan bumi Cilacap.
"Kami terima kasih (karena) banyak sekali program dari Pertamina yang terus membantu masyarakat kami, baik di bidang lingkungan, ekonomi, sosial, dan pemberdayaan," katanya.
Sementara itu saat ditemui wartawan usai penanaman bibit mangrove bersama General Manager Pertamina RU IV Cilacap Mahendrata Sudibja dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Cilacap, Wabup menyampaikan selamat Hari Lingkungan Hidup untuk seluruh masyarakat Kabupaten Cilacap.
Menurut dia, aksi penanaman mangrove di Arboretum Mangrove "Kolak Sekancil", Dusun Lempong Pucung, merupakan kegiatan yang luar biasa dan diharapkan dapat menjadi destinasi wisata alternatif.
Bahkan, kata dia, keberadaan hutan mangrove di kawasan laguna Segara Anakan dinilai oleh sejumlah pihak sebagai hutan mangrove terbesar di Asia.
"Kami bersama-sama melestarikannya sebagai salah satu upaya untuk menangani masalah sedimentasi di Segara Anakan. Mangrove memang tanaman yang butuh banyak air sehingga ketika (terjadi sedimentasi), tidak ada jalan lain kita menyelesaikan masalah ini dengan menanam setiap hari," katanya.
General Manager Pertamina RU IV Cilacap Mahendrata Sudibja meyampaikan terima kasih kepada Pemkab Cilacap dan semua pihak yang telah mendukung program-program Pertamina.
Ke depan, kata dia, pihaknya merencanakan pengembangan terhadap program-program yang dilaksanakan Pertamina khususnya di kawasan laguna Segara Anakan.
"Ada pengembangan, mulai dari penanaman, mungkin nanti sampai masuk ke kurikulum sekolah sehingga nanti adik-adik kita atau anak-anak kita itu akan lebih memahami bagaimana melestarikan lingkungan, bagaimana menjaga lingkungannya," katanya.
Baca juga: Menteri LHK puji kawasan magrove di Segara Anakan (Video)
Baca juga: Menteri LHK: Ada tiga hal penting pada bentang alam Segara Anakan (Video)
Penanaman mangrove yang dipusatkan di Arboretum Mangrove "Kolak Sekancil", Kawasan Konservasi Laguna Segara Anakan, Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Rabu, melibatkan berbagai instansi dan anggota Pramuka Saka Kalpataru.
Saat memberi sambutan, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman mengharapkan peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Cilacap yang mengusung tema "Biru Langitku, Hijau Bumiku" merupakan semangat untuk melestarikan lingkungan karena dua ungkapan dalam tema tersebut saling berkaitan.
Baca juga: Keberadaan buaya muara di Segara Anakan Cilacap terus ditelusuri
"Kalau buminya hijau, langit pun akan menjadi biru. Kalau semua tanaman di hutan itu hilang, langit tidak akan menjadi biru, yang ada mungkin hanya kepulan-kepulan asap dari polusi-polusi udara," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup terutama dari Pertamina RU IV Cilacap yang tidak kenal lelah untuk menghijaukan bumi Cilacap.
"Kami terima kasih (karena) banyak sekali program dari Pertamina yang terus membantu masyarakat kami, baik di bidang lingkungan, ekonomi, sosial, dan pemberdayaan," katanya.
Sementara itu saat ditemui wartawan usai penanaman bibit mangrove bersama General Manager Pertamina RU IV Cilacap Mahendrata Sudibja dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Cilacap, Wabup menyampaikan selamat Hari Lingkungan Hidup untuk seluruh masyarakat Kabupaten Cilacap.
Menurut dia, aksi penanaman mangrove di Arboretum Mangrove "Kolak Sekancil", Dusun Lempong Pucung, merupakan kegiatan yang luar biasa dan diharapkan dapat menjadi destinasi wisata alternatif.
Bahkan, kata dia, keberadaan hutan mangrove di kawasan laguna Segara Anakan dinilai oleh sejumlah pihak sebagai hutan mangrove terbesar di Asia.
"Kami bersama-sama melestarikannya sebagai salah satu upaya untuk menangani masalah sedimentasi di Segara Anakan. Mangrove memang tanaman yang butuh banyak air sehingga ketika (terjadi sedimentasi), tidak ada jalan lain kita menyelesaikan masalah ini dengan menanam setiap hari," katanya.
General Manager Pertamina RU IV Cilacap Mahendrata Sudibja meyampaikan terima kasih kepada Pemkab Cilacap dan semua pihak yang telah mendukung program-program Pertamina.
Ke depan, kata dia, pihaknya merencanakan pengembangan terhadap program-program yang dilaksanakan Pertamina khususnya di kawasan laguna Segara Anakan.
"Ada pengembangan, mulai dari penanaman, mungkin nanti sampai masuk ke kurikulum sekolah sehingga nanti adik-adik kita atau anak-anak kita itu akan lebih memahami bagaimana melestarikan lingkungan, bagaimana menjaga lingkungannya," katanya.
Baca juga: Menteri LHK puji kawasan magrove di Segara Anakan (Video)
Baca juga: Menteri LHK: Ada tiga hal penting pada bentang alam Segara Anakan (Video)