Semarang (ANTARA) - Peserta JKN-KIS terus mendapatkan pelayanan yang lebih baik termasuk untuk berobat ke Puskesmas karena tidak perlu lagi antre, salah satunya ke Puskesmas Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

Puskesmas Pudak Payung terus berbenah diri memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya di wilayah kerja puskesmas yaitu Kelurahan Pudak Payung dan Gedawang dengan potensial penduduk kurang lebih sekitar 33.000 jiwa.

Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan, Puskemas Pudak Payung melakukan berbagai inovasi dengan hadirnya aplikasi Puskesmas Tanpa Antrean Kota Semarang (PUSTAKA) yang telah diluncurkan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang sebagai salah satu solusi permasalahan lamanya antrean di puskesmas di Kota Semarang.

"Pasien apabila ingin berobat ke Puskesmas Pudak Payung bisa jauh-jauh hari mendaftarkan jadwal pengobatannya melalui aplikasi PUSTAKA yang dapat didownload di Playstore, maupun melalui SMS dan Whatsapp PUSTAKA Puskesmas Pudak Payung Semarang," kata Kepala Puskesmas Pudak Payung Semarang Fina Lutfiya Rahmi.

Ia menjelaskan bagi yang ingin mendaftar melalui Whatsapp, dapat melakukan pendaftaran dimulai maksimal H-3 sebelum kunjungan.

Fina menyebutkan rata-rata jumlah pengguna aplikasi PUSTAKA di Puskesmas Pudak Payung mecapai 200 pasien per bulan dan diharapkan akan terus meningkat.

Baca juga: BPJS Kesehatan bakal gunakan sistem jaminan terbaik

"Pasien yang telah mendaftar melalui aplikasi PUSTAKA sudah mendapat nomor antrean, sehingga ketika datang hanya perlu melapor ke petugas untuk check-in," katanya.

Mulai 1 Juli 2019, Puskesmas Pudak Payung telah mengubah jam layanannya menjadi lebih panjang dengan harapan makin banyak peserta JKN-KIS dan masyarakat yang dapat memanfaatkan layanan Puskesmas Pudak Payung.

"Untuk sementara di bulan Juli jam pelayanan full yang kami buka baru poli umum, nanti di September akan dibuka full untuk poli gigi. Jam pelayanan di puskesmas untuk hari Senin sampai Kamis dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, hari Jumat pukul 07.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB, sedangkan hari Sabtu dimulai 07.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB," tambah Fina.

Jam loket pendaftaran pengobatan, tambahnya, ditutup 1 jam sebelum jam pelayanan usai, sehingga pasien diharapkan untuk bisa mendaftar tepat waktu agar bisa teteap dilayani.

Sejak tahun 2019, Puskesmas Pudak Payung juga ada penambahan tenaga kesehatan, sehingga total ada 4  dokter, 3 dokter gigi, 3 bidan, dan 5 perawat. 

Baca juga: Positif kanker serviks, BPJS Kesehatan jamin Krioterapi di Puskesmas Halmahera

Penambahan jumlah petugas tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan bagi peserta JKN-KIS maupun masyarakat, meskipun rata-rata pasien merupakan peserta JKN-KIS dan hanya sekitar 5 persen warga yang mungkin belum memiliki kartu JKN-KIS

"Kami juga memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat untuk segera mendaftar ke program JKN-KIS dan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dimana petugas dari puskesmas akan turun ke rumah-rumah warga untuk melakukan pengecekan kesehatan berupa tensi darah, skrinning TB, penderita gangguan jiwa, dan Diabetes Melitus berdasarkan riwayat keluarga," tambah Fina Lutfiya Rahmi

Selain melakukan pengecekan kesehatan terhadap warga, petugas PIS-PK juga mendata kepesertaan JKN-KIS, karena keikutsertaan dalam program JKN-KIS termasuk indikator dalam PIS–PK sekaligus memberikan kartu JKN-KIS dari program PBI APBD yang sudah terdistribusi ke Puskesmas Pudak Payung, namun belum diambil oleh peserta.

Dengan adanya PIS-PK, tambah dia, akan bisa mengetahui kondisi kesehatan suatu daerah, misalnya di daerah tersebut ada warga yang terkena penyakit tertentu dan perlu mendapatkan penanganan medis segera, sehingga bisa menurunkan angka statistik pesakitan dan meningkatkan taraf kesehatan dan produktivitas masyarakat.

"Kami dari BPJS Kesehatan memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada pemerintah daerah dan petugas pelayanan kesehatan khususnya di puskesmas, atas kontribusinya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya peserta JKN-KIS. Harapannya dengan inovasi-inovasi tersebut, para pasien yang sedang sakit merasa nyaman dan puas untuk berobat di faskes tingkat pertama, sehingga tanpa berobat ke rumah sakitpun segala keluhan akan sakit sudah tuntas," kata Asri Wulandari, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Semarang.

Baca juga: Aplikasi Insiden berikan kemudahan peserta BPJS Kesehatan

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024