Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah telah mendistribusikan sebanyak 655.000 liter air bersih ke wilayah terdampak bencana kekeringan guna membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Menurut data terakhir, total distribusi air bersih mencapai 131 tangki atau setara dengan 655.000 liter air," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Ariono Poerwanto di Purwokerto, Kamis.

Ariono Poerwanto menyebutkan 19 desa dari 12 kecamatan yang terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih di Kabupaten Banyumas.

Ada 5.858 keluarga atau 20.314 jiwa yang terdampak kekeringan dari 19 desa tersebut.

"Jumlah keluarga yang terdampak kekeringan terus bertambah, dan pendataan juga masih terus dilakukan," katanya.

Desa yang mulai mengalami kekeringan tersebut adalah Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja, Desa Nusadadi, Desa Karanggendang dan Desa Selandaka, Kecamatan Sumpiuh, Desa Kediri dan Tamansari Kecamatan Karanglewas.

Selain itu, Desa Banjarparakan dan Tipar Kecamatan Rawalo, Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Desa Karangtalun Kidul dan Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati, Desa Jatisaba dan Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, dan Desa Buniayu, Kecamatan Tambak.

Selain itu, Desa Sawangan, Kecamatan Kebasen, Desa Gancang dan Desa Kedungurang Kecamatan Gumelar dan Desa Klinting, Kecamatan Somagede.

Apabila ada masyarakat yang mengetahui informasi mengenai wilayah lain yang mengalami krisis air bersih, dapat melaporkan hal tersebut ke BPBD Kabupaten Banyumas.

"Silakan melaporkan dan menginformasikan mengenai wilayah yang mengalami krisis air bersih, kami akan segera menindaklanjuti," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Banyumas, kata Ariono Poerwanto, diketahui pada tahun 2018 ada sejumlah kecamatan yang mengalami kekeringan.

Sejumlah kecamatan tersebut, antara lain, Sumpiuh, Banyumas, Somagede, Kalibagor, Cilongok, Purwojati, Kebasen, dan Karanglewas.


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024