Kudus (ANTARA) - Kementerian Pariwisata mengajak mahasiswa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk ikut mempromosikan sejumlah objek wisata yang ada di daerah masing-masing melalui media sosial agar semakin dikenal masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
"Agar objek wisata yang dipotret bisa ikut diketahui banyak orang. Jangan lupa sebelum diunggah di media sosial ditambahkan #WonderfulIndonesia," kata Kasubdit Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Alfin Merancia di temui di sela-sela acara "Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Goes to Campus" di Universitas Muria Kudus, Rabu.
Setidaknya, kata dia, wisatawan dari berbagai daerah yang hendak berwisata bisa melihat-lihat sejumlah objek wisata yang ada di Tanah Air.
Ia mengungkapkan semakin banyak mahasiswa yang mengambil gambar salah satu objek wisata, kemudian diunggah di media sosial dengan mencantumkan #WonderfulIndonesia, maka semakin banyak potensi wisata yang perluang dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun luar negeri.
Kegiatan di UMK ini, katanya, dalam rangka memberikan pemahaman tentang dasar-dasar kepariwisataan yang masuk skala prioritas nasional.
Apalagi, kata dia, sektor pariwisata memiliki manfaat ekonomi maupun sosial.
Alasan menyasar kampus-kampus, karena selama ini mahasiswa sangat dekat dengan gadget dan jarang sekali mahasiswa yang gagap teknologi, sehingga pelatihan tersebut diharapkan bisa memacu mahasiswa untuk mempromosikan objek-objek wisata yang pernah dikunjungi ke media sosial.
Baca juga: Pemerintah targetkan Indonesia dikunjungi 20 turis mancanegara
Meskipun belum ada penelitian secara khusus terkait dampak promosi di media sosial, kata dia, sejumlah wisatawan yang ditemui memang mencari objek-objek wisata melalui media sosial maupun mencari lewat "google" atau mesin pencari di internet.
"Jika ingin Indonesia lebih hebat dari negara lain, maka kesempatan saat ini perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mari promosikan destinasi wisata Indonesia di medsos, baik Facebook, Twitter, Instagram, maupun Youtube," ujarnya.
Wakil Rektor IV UMK Subarkah menyambut positif digelarnya pelatihan dasar SDM kepariwisataan goes to campus karena mahasiswa nantinya semakin sadar untuk ikut mempromosikan destinasi wisata, khususnya di Kabupaten Kudus yang memiliki banyak destinasi wisata baru.
Selama ini, kata dia, di Jateng hanya fokus untuk mempromosikan destinasi wisata Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang).
Padahal, lanjut dia, di Kabupaten Kudus dan sekitarnya juga memiliki destinasi wisata yang tentunya menarik untuk dikunjungi sehingga perlu ada fasilitator agar bisa ikut dipromosikan.
"Pelibatan mahasiswa merupakan langkah maju karena memang harus ada kekuatan khusus untuk meningkatkan pariwisata di Tanah Air," ujarnya.
Jumlah mahasiswa UMK yang dilibatkan dalam pelatihan dan nantinya bisa ikut mempromosikan destinasi wisata sebanyak 300 mahasiswa dari berbagai fakultas.
Baca juga: Presiden: Pemerintah "back up" Jateng kembangkan ekspor dan pariwisata
"Agar objek wisata yang dipotret bisa ikut diketahui banyak orang. Jangan lupa sebelum diunggah di media sosial ditambahkan #WonderfulIndonesia," kata Kasubdit Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Alfin Merancia di temui di sela-sela acara "Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Goes to Campus" di Universitas Muria Kudus, Rabu.
Setidaknya, kata dia, wisatawan dari berbagai daerah yang hendak berwisata bisa melihat-lihat sejumlah objek wisata yang ada di Tanah Air.
Ia mengungkapkan semakin banyak mahasiswa yang mengambil gambar salah satu objek wisata, kemudian diunggah di media sosial dengan mencantumkan #WonderfulIndonesia, maka semakin banyak potensi wisata yang perluang dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun luar negeri.
Kegiatan di UMK ini, katanya, dalam rangka memberikan pemahaman tentang dasar-dasar kepariwisataan yang masuk skala prioritas nasional.
Apalagi, kata dia, sektor pariwisata memiliki manfaat ekonomi maupun sosial.
Alasan menyasar kampus-kampus, karena selama ini mahasiswa sangat dekat dengan gadget dan jarang sekali mahasiswa yang gagap teknologi, sehingga pelatihan tersebut diharapkan bisa memacu mahasiswa untuk mempromosikan objek-objek wisata yang pernah dikunjungi ke media sosial.
Baca juga: Pemerintah targetkan Indonesia dikunjungi 20 turis mancanegara
Meskipun belum ada penelitian secara khusus terkait dampak promosi di media sosial, kata dia, sejumlah wisatawan yang ditemui memang mencari objek-objek wisata melalui media sosial maupun mencari lewat "google" atau mesin pencari di internet.
"Jika ingin Indonesia lebih hebat dari negara lain, maka kesempatan saat ini perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mari promosikan destinasi wisata Indonesia di medsos, baik Facebook, Twitter, Instagram, maupun Youtube," ujarnya.
Wakil Rektor IV UMK Subarkah menyambut positif digelarnya pelatihan dasar SDM kepariwisataan goes to campus karena mahasiswa nantinya semakin sadar untuk ikut mempromosikan destinasi wisata, khususnya di Kabupaten Kudus yang memiliki banyak destinasi wisata baru.
Selama ini, kata dia, di Jateng hanya fokus untuk mempromosikan destinasi wisata Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang).
Padahal, lanjut dia, di Kabupaten Kudus dan sekitarnya juga memiliki destinasi wisata yang tentunya menarik untuk dikunjungi sehingga perlu ada fasilitator agar bisa ikut dipromosikan.
"Pelibatan mahasiswa merupakan langkah maju karena memang harus ada kekuatan khusus untuk meningkatkan pariwisata di Tanah Air," ujarnya.
Jumlah mahasiswa UMK yang dilibatkan dalam pelatihan dan nantinya bisa ikut mempromosikan destinasi wisata sebanyak 300 mahasiswa dari berbagai fakultas.
Baca juga: Presiden: Pemerintah "back up" Jateng kembangkan ekspor dan pariwisata