Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mendorong Botania Garden yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Karangcengis dikembangkan menjadi badan usaha milik desa (BUMDes) agar dapat mengelola berbagai bantuan dari pemerintah pusat untuk pengembangan destinasi wisata.
"Dengan potensi yang sedemikian baik dan pengelolaannya ditingkatkan menjadi BUMDes, dana bantuan dari pusat akan mudah terserap," katanya saat kegiatan Petik Buah Bareng Bupati di Botania Garden, Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Selasa.
Bupati mengakui Botania Garden yang diresmikan pada Maret 2017 telah mengalami banyak perkembangan dan menjadi salah satu ikon wisata Purbalingga.
Oleh karena itu, dia mengharapkan dengan menjadi BUMDes, perkembangan Botania Garden akan makin baik terutama dengan pemberdayaan masyarakatnya.
Selain pengelolaan dan pengembangan infrastruktur Botania Garden, kata dia, ke depan juga harus ada pengembangan pengolahan hasil-hasil pertanian sehingga tidak hanya menjual produk mentahnya saja.
"Harus ada inovasi kreativitas dari para pengelola dan pemerintahan desa untuk bersama-sama memberdayakan masyarakatnya. Harapannya Botania Garden lebih berkembang, dapat meningkatkan perekonomian warga Karangcengis," katanya.
Baca juga: Destinasi wisata Kampung Bambu Purbalingga siap sambut wisatawan
Dalam kesempatan terpisah, Pengelola Botania Garden Abdi Legowo mengatakan destinasi wisata buah Botania Garden atau Bogar yang diresmikan pada tanggal 18 Maret 2017 merupakan wisata berbasis edukasi dan petik buah.
Menurut dia, wisatawan yang berkunjung ke Botania Garden dapat memetik buah secara langsung serta mengedukasi anak-anak tentang pertanian. "Bahkan, anak-anak bisa mempraktikan secara langsung edukasi tentang pertanian itu," katanya.
"Berdirinya Botania Garden ditujukan untuk melengkapi destinasi wisata di Purbalingga utamanya wisata buah. Botania Garden merupakan kerja sama kami dan petani dengan memanfaatkan kebun buah yang ada yang bertujuan meningkatkan nilai jual hasil panen sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Karangcengis serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar," katanya.
Baca juga: Purbalingga targetkan lima desa wisata baru
"Dengan potensi yang sedemikian baik dan pengelolaannya ditingkatkan menjadi BUMDes, dana bantuan dari pusat akan mudah terserap," katanya saat kegiatan Petik Buah Bareng Bupati di Botania Garden, Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Selasa.
Bupati mengakui Botania Garden yang diresmikan pada Maret 2017 telah mengalami banyak perkembangan dan menjadi salah satu ikon wisata Purbalingga.
Oleh karena itu, dia mengharapkan dengan menjadi BUMDes, perkembangan Botania Garden akan makin baik terutama dengan pemberdayaan masyarakatnya.
Selain pengelolaan dan pengembangan infrastruktur Botania Garden, kata dia, ke depan juga harus ada pengembangan pengolahan hasil-hasil pertanian sehingga tidak hanya menjual produk mentahnya saja.
"Harus ada inovasi kreativitas dari para pengelola dan pemerintahan desa untuk bersama-sama memberdayakan masyarakatnya. Harapannya Botania Garden lebih berkembang, dapat meningkatkan perekonomian warga Karangcengis," katanya.
Baca juga: Destinasi wisata Kampung Bambu Purbalingga siap sambut wisatawan
Dalam kesempatan terpisah, Pengelola Botania Garden Abdi Legowo mengatakan destinasi wisata buah Botania Garden atau Bogar yang diresmikan pada tanggal 18 Maret 2017 merupakan wisata berbasis edukasi dan petik buah.
Menurut dia, wisatawan yang berkunjung ke Botania Garden dapat memetik buah secara langsung serta mengedukasi anak-anak tentang pertanian. "Bahkan, anak-anak bisa mempraktikan secara langsung edukasi tentang pertanian itu," katanya.
"Berdirinya Botania Garden ditujukan untuk melengkapi destinasi wisata di Purbalingga utamanya wisata buah. Botania Garden merupakan kerja sama kami dan petani dengan memanfaatkan kebun buah yang ada yang bertujuan meningkatkan nilai jual hasil panen sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Karangcengis serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar," katanya.
Baca juga: Purbalingga targetkan lima desa wisata baru