Cianjur (ANTARA) - Delapan warga Kampung Tunagan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, terluka akibat balon gas yang meledak sehingga harus mendapatkan perawatan serius di pos kesehatan desa.
Menurut Kepala Desa Wangunjaya Misbahudin, Selasa, peristiwa nahas itu terjadi saat warga melihat puluhan balon gas dengan bandul bertulisan MPLS SMP Karang Arum Cilengkrang Bandung TP 2019-2020 terbang rendah di perkampungan warga.
Warga berusaha mengambil balon-balon gas tersebut, namun kemudian ada balon yang meledak dan menyebabkan delapan orang terluka bakar, termasuk dua anak.
"Melihat ada balon yang jumlahnya puluhan mendekat, warga yang ketika itu sedang berkumpul berusaha mengambil balon yang tiba-tiba meledak dan menyambar para korban," kata Misbahudin.
"Kami tidak tahu apa penyebab balon gas tersebut meledak, kemungkinan karena suhu yang cukup panas," ia menambahkan.
Warga yang terluka kemudian mendapat perawatan medis di pos kesehatan desa. "Hingga saat ini tinggal beberapa orang yang masih menjalani perawatan," katanya.
Barang bukti berupa balon dan kertas bertuliskan MPLS dari SMP Karang Arum sudah diserahkan ke kepolisian. Aparat desa juga sudah menghubungi sekolah yang namanya tercantum pada balon gas.
"Kami sudah menghubungi pihak sekolah di Bandung, rencananya akan datang untuk bertanggung jawab pada korban. Mungkin hari ini perwakilan sekolah akan datang ke desa kami," kata Misbahudin.
Penuturan Saksi
Eni Nuraeni (27) mengatakan bahwa dia terkejut saat mendengar suara ledakan balon gas dan jeritan warga yang hendak mengambil balon.
"Saat kejadian saya sedang di dalam rumah, mendengar suara ramai di luar rumah ada balon dan warga bersusah payah mengambil balon tersebut. Baru mendekat, tiba-tiba terdengar suara balon meletus dan jeritan warga," katanya.
Mendengar suara tersebut, dia keluar rumah dan mendapati delapan orang warga mengalami luka bakar, termasuk anak perempuannya yang berusia tujuh tahun.
"Kami langsung membawa anak-anak dan orang tua yang tersambar gas dari balon yang meletus itu ke poskesdes untuk mendapatkan pertolongan medis. Anak saya mengalami luka bakar di bagian wajah dan tangan," katanya.
Menurut Kepala Desa Wangunjaya Misbahudin, Selasa, peristiwa nahas itu terjadi saat warga melihat puluhan balon gas dengan bandul bertulisan MPLS SMP Karang Arum Cilengkrang Bandung TP 2019-2020 terbang rendah di perkampungan warga.
Warga berusaha mengambil balon-balon gas tersebut, namun kemudian ada balon yang meledak dan menyebabkan delapan orang terluka bakar, termasuk dua anak.
"Melihat ada balon yang jumlahnya puluhan mendekat, warga yang ketika itu sedang berkumpul berusaha mengambil balon yang tiba-tiba meledak dan menyambar para korban," kata Misbahudin.
"Kami tidak tahu apa penyebab balon gas tersebut meledak, kemungkinan karena suhu yang cukup panas," ia menambahkan.
Warga yang terluka kemudian mendapat perawatan medis di pos kesehatan desa. "Hingga saat ini tinggal beberapa orang yang masih menjalani perawatan," katanya.
Barang bukti berupa balon dan kertas bertuliskan MPLS dari SMP Karang Arum sudah diserahkan ke kepolisian. Aparat desa juga sudah menghubungi sekolah yang namanya tercantum pada balon gas.
"Kami sudah menghubungi pihak sekolah di Bandung, rencananya akan datang untuk bertanggung jawab pada korban. Mungkin hari ini perwakilan sekolah akan datang ke desa kami," kata Misbahudin.
Penuturan Saksi
Eni Nuraeni (27) mengatakan bahwa dia terkejut saat mendengar suara ledakan balon gas dan jeritan warga yang hendak mengambil balon.
"Saat kejadian saya sedang di dalam rumah, mendengar suara ramai di luar rumah ada balon dan warga bersusah payah mengambil balon tersebut. Baru mendekat, tiba-tiba terdengar suara balon meletus dan jeritan warga," katanya.
Mendengar suara tersebut, dia keluar rumah dan mendapati delapan orang warga mengalami luka bakar, termasuk anak perempuannya yang berusia tujuh tahun.
"Kami langsung membawa anak-anak dan orang tua yang tersambar gas dari balon yang meletus itu ke poskesdes untuk mendapatkan pertolongan medis. Anak saya mengalami luka bakar di bagian wajah dan tangan," katanya.